Page 19 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 19

Pendahuluan                                                  7




               B. Urgensi Wirausaha
                    Ada adagium menarik tentang  orang Indonesia.
               Biasanya, mereka akan melakukan sesuatu setelah kepepet.
               Kreativitas mereka baru muncul karena tekanan dari sana
               sini. Misalnya, setelah terkena PHK, baru mencari jalan
               untuk wirausaha. Saat uang betul-betul  sulit diperoleh
               padahal kebutuhan  begitu  mendesak, barulah  wara-wiri
               cari modal usaha. Dengan kata lain, baru bergerak setelah
               terdesak. Hal tersebut memang lumrah saja. Namun,
               jika dikaitkan dengan konteks yang lebih luas,  misalnya
               wirausaha, tentu hal tersebut kurang pas. Sebab, menjadi
               wirausaha butuh perencanaan, pemikiran, dan konsep
               yang matang serta tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba.
                    Pelajaran menarik bisa dipetik dari pengalaman Ibnu
               Riyanto, pemilik usaha batik Trusmi terluas di Indonesia
               (Kompas, 6  April 2013). Ketika memulai usaha, ia masih
               terbilang  muda. Kuliah pun tidak sempat dijalaninya.
               Namun, tekadnya adalah memajukan usaha batik. Pangkal
               masalahnya adalah kegagalan orangtua Ibnu untuk
               mengembangkan dan memperluas usaha batiknya. Maka,
               ia pun memutuskan untuk  terjun langsung menangani
               usaha batik. Awalnya, Ibnu hanya berdagang  kain putih
               untuk  batik yang dijajakan di lingkungan  keluarga
               yang lebih dulu membuka usaha batik. Namun, karena
               berdagang kain putih saja keuntungannya kecil, ia nekat
               berdagang batik di Pasar Tanah Abang. Nasib baik mulai
               menghampiri dirinya, ketika pelanggan batik di Tanah
               Abang mulai ramai. Lambat laun, usaha batik Ibnu mulai
               menuai sukses. Kuncinya adalah lincah menjalin relasi,
               tidak pernah berpuas diri, gencar mencari peluang, serta
               memanfaatkan teknologi (membuka toko  online) untuk
               menembus pangsa pasar yang lebih luas (Kompas, 6 April
               2013).
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24