Page 23 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 23

Pendahuluan                                                 11




               C. Peluang dan Tantangan Wirausaha
                    Kelas menengah baru bermunculan di Indonesia. Hal
               itu seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi dalam
               beberapa  tahun  terakhir.  Kelas  menengah  didefinisikan
               sebagai  mereka yang  mempunyai pengeluaran  dengan
               rentang 2-20 dollar  Amerika (USD) per kapita per hari
               berdasarkan paritas daya beli/purchasing power parity (ADB,
               2010).  Definisi  ini  adalah  khas  untuk  masyarakat  Asia.
               Rentang pengeluaran perkapita tersebut dibagi lagi ke
               dalam tiga kelompok, yaitu: masyarakat kelas menengah
               bawah (lower middle class) dengan pengeluaran perkapita
               perhari sebesar 2-4 USD; kelas menengah tengah (middle-
               middle class) sebesar 4-10  USD; dan kelas menengah
               atas (upper-middle class) 10-20  USD. Dengan rentang
               pengeluaran 2-20 USD, maka didapatkan jumlah kelas
               menengah Indonesia sebanyak 134 juta (2010) atau sekitar
               56% dari seluruh penduduk, jumlah yang cukup besar.
                    McKinsey Global Institute (2012)  menyebut  kelas
               menengah dengan istilah “consuming class”. Definisinya
               adalah  individu  yang memiliki  pendapatan sebesar  3600
               USD (berdasarkan paritas daya beli) ke atas. Dengan definisi
               ini, maka jumlah kelas menengah Indonesia mencapai 45
               juta pada tahun 2010 dan akan meroket menjadi 134 juta
               pada tahun 2030.
                    Survey     Nielsen    (2012)    menyebutkan       bahwa
               kelas menengah Indonesia adalah pihak yang paling
               diuntungkan akibat pertumbuhan ekonomi.  Konsumsi
               mereka meningkat, begitu juga dengan kualitas hidupnya.
               Konsekuensinya adalah bertambahnya permintaan barang-
               barang konsumsi, mulai dari peralatan elektronik hingga
               produk kecantikan. Begitu juga dengan permintaan jasa,
               misalnya layanan kesehatan, asuransi, dan pendidikan.
                    Ada beberapa fakta terkait kecenderungan konsumsi
               kelas menengah Indonesia (Nielsen, 2012), yakni:
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28