Page 12 - e-Modul Konsep Dasar Laju Reaksi
P. 12
Artinya, laju reaksi tersebut dapat ditinjau dari pengurangan reaktan ataupun
penambahan produknya. Namun, apakah berarti ekspresi laju reaksi tersebut akan sama
untuk persamaan kimia yang berbeda?
Mari berpikir!
Δ[ ] Δ[B]
Jika terdapat reaksi 2A B, apakah Laju = − atau Laju = ?
Δt Δt
Untuk persamaan yang lebih rumit seperti 2A B, kita harus lebih saksama
dalam menuliskan rumus laju reaksinya. Dalam reaksi tersebut, dua mol A terurai untuk
tiap satu mol B yang terbentuk. Dengan kata lain, laju pengurangan A dua kali lebih
cepat dibandingkan dengan laju penambahan B. Laju reaksinya akan dituliskan sebagai
berikut:
1 Δ[ ] Δ[B]
Laju = − atau Laju =
2 Δt Δt
Maka apabila persamaan kimia di atas diperinci atau ditulis sebagai berikut:
aA + bB → gG + hH
Maka laju reaksinya akan sebagai berikut:
1 Δ[A] 1 Δ[B] 1 Δ[G] 1 Δ[H]
Laju = − = − = = −
Δt Δt Δt ℎ Δt
Contoh
Diketahui persamaan kimia 3O2 (g) → 2O3 (g). Bagaimanakah laju reaksinya?
Dalam persamaan tersebut koefisien gas oksigen (O2) adalah 3, dan koefisien gas
ozon (O3 ) adalah 2. Oleh karena itu, laju reaksinya dituliskan sebagai berikut:
1 Δ[ ] 1 Δ[O ]
2
3
Laju = − =
3 Δt 2 Δt
11

