Page 35 - Motherless World
P. 35
Without warning, Lleona fires her gun, but Javi is faster. He pulls out his own gun and fires in return,
the shot hitting Lleona in the chest. She stumbles back, her eyes wide in shock before she collapses to
the ground.
Javi stands frozen for a moment, his heart racing as he looks down at her body. He never wanted this.
He never wanted to kill her.
Tanpa peringatan, Lleona menembakan pistolnya, tapi Javi lebih cepat. Dia mengeluarkan pistolnya
sendiri dan membalas tembakan, tembakannya mengenai dada Lleona. Dia terhuyung ke belakang,
matanya terbelalak kaget sebelum dia jatuh ke tanah.
Javi berdiri mematung sejenak, jantungnya berdegup kencang saat ia menatap tubuh Wanita itu. Dia
tidak pernah menginginkan ini. Dia tidak pernah ingin membunuhnya.
Gelia: (stepping out from hiding, her voice soft)
"It was her or us."
Gelia: (melangkah keluar dari persembunyian, suaranya lembut)
“Itu dia atau kita.”
Javi nods, but the weight of his decision is crushing. He holsters his gun and looks down at Lleona one
last time, feeling the loss of a friend, a partner. Then, without another word, he turns to Gelia and
Abigaile.
Javi mengangguk, tapi keputusannya sangan berat. Dia menyarungkan senjatanya dan menatap
Lleona untuk terakhir kalinya, merasa kehilangan seorang teman, seorang rekan. Kemudian, tanpa
sepatah kata pun, ia menoleh kea rah Gelia dan Abigaile.
Javi: (grimly)
"We need to go. Now."
Javi: (muram)
“Kita harus pergi. Sekarang.”
They hurry off into the night, leaving Lleona behind, but Javi knows this is just the beginning. The lines
have been drawn, and there’s no turning back now.
Mereka bergegas pergi ke malam hari, meninggalkan Lleona, tapia vi tahu ini baru permulaan.
Batasannya sudah ditentukan, dan tidak ada jalan untuk mundur.
35 | P a g e