Page 42 - Motherless World
P. 42

Kerumunan terengah-engah, kaget, tetapi skeptis. Beberapa orang mulai berteriak dengan tak
                 percaya.



                 Javi’s Voice:
                 "The serum you take to stay young is made from their blood. The government has been lying to you,
                 manipulating you. Look at her. Look at her face and tell me you don’t see the truth."

                 Suara Javi:

                 "Serum yang Anda ambil untuk tetap muda terbuat dari darah mereka. Pemerintah telah berbohong
                 kepada Anda, memanipulasi Anda. Lihatlah wajahnya dan katakan padaku tidak melihat kebenaran."


                 Javi steps forward in the plaza, now face-to-face with the citizens of New-nesia. He points to Abigaile
                 beside him, as she stands bravely in front of the crowd.

                 Javi melangkah maju di Plaza, sekarang tatap muka dengan warga New-Nesia. Dia menunjuk ke Abigaile
                 di sampingnya, ketika dia berdiri dengan berani di depan kerumunan.


                 Javi: (in person, pleading)
                 "This is your future. The government took that from you. Are you going to let them keep taking it?"

                 Javi: (secara pribadi, memohon)

                 "Ini masa depanmu. Pemerintah mengambilnya darimu. Apakah kamu akan membiarkan mereka
                 terus mengambilnya?"


                 The crowd begins to stir, some people shouting in anger, others still in denial. The tension is thick, and
                 Javi can feel the weight of their disbelief. He glances at Abigaile, her face lit up by the screens, and
                 knows that this is the moment that will decide everything.

                 Kerumunan  mulai  bergerak,  beberapa  orang  berteriak  pada  kemarahan,  yang  lain  masih  dalam
                 penolakan. Ketegangannya tebal, dan Javi dapat merasakan berat ketidakpercayaan mereka. Dia melirik
                 Abigaile, wajahnya menyala oleh layar, dan tahu bahwa ini adalah momen yang akan memutuskan
                 segalanya.



                 Gelia: (softly, from behind Javi)
                 "It’s working. They’re listening."

                 Gelia: (dengan lembut, dari belakang Javi)

                 "Itu bekerja. Mereka mendengarkan."



                                                                                                 42 | P a g e
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47