Page 206 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 206

”Baik,  pertanyaan  kedua,”  orang  dengan  mata  terpicing

               itu mendengus. Dia berdiri dari bangkunya.
                 Kami menatapnya. Dia mau ke mana?
                 Orang  itu  kembali  ke  perahu,  mengomel,  membongkar
               tumpukan, seperti mencari sesuatu, lantas keluar membawa
               sepotong  kayu  berbentuk  pipa  kecil.  Kembali  duduk  di

               bangku kayu.
                 ”Ada sepotong kayu. Panjangnya lima puluh sentimeter.
               Sama  besar  ujung-ujungnya,  tiada  berbeda.  Kayu  ini  di-
               ambil  dari  sebatang  pohon,  dibentuk  dan  dihaluskan
               tukang  kayu  terbaik.”  Orang  tua  itu  mulai  mengeluarkan

               pertanyaan  dalam  kalimat-kalimat  sajak.  ”Tapi  malang,
               setelah jadi, si tukang kayu tidak tahu mana pangkal mana
               ujung kayu itu. Apakah kamu tahu dan bisa membantu?”
                 Pemilik perahu menyerahkan kayu berbentuk pipa itu.
                 Ali menerimanya, Seli menerjemahkan pertanyaan, sekali

               lagi gerakan tubuh Ali terhenti.
                 ”Eh,  sebentar,  jadi  apa  sebenarnya  yang  hendak  dia
               tanyakan  soal  kayu  ini?  Aku  pusing  mendengar  kalimat-
               kalimatnya barusan,” Ali protes.
                 ”Beritahu padaku, mana bagian bawah dan mana bagian

               atas  jika  kayu  ini  masih  ada  di  pohonnya,”  orang  tua  itu
               sekarang bertanya lebih singkat dan jelas.
                 Aku  yang  memperhatikan  permainan  mengeluh  dalam
               hati. Bagaimana Ali akan tahu? Kayu itu sudah sempurna
               seperti pipa, bagaimana kita tahu mana bagian bawahnya,

               dan  mana  yang  di  atas  saat  masih  berupa  batang  pohon?

                                         206




       Isi-Bulan-2b.indd   206                                       2/10/2015   4:12:24 PM
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211