Page 319 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 319
kabar? Oh, kabarku baik. Kalian mau ke mana? Kami mau
lewat, bisa tolong beritahu jalannya?” Seli menirukan per-
cakapan.
Aku sebenarnya hendak tertawa melihat Seli yang kem-
bali bertengkar dengan Ali, tapi dinding ini mengambil se-
paruh semangatku. Aku kira, setelah begitu banyak rintang-
an tujuh hari terakhir, perjalanan kami akan lebih mudah.
Nyatanya tidak, malah semakin rumit. Bagaimana kalau
kami tidak menemukan celah untuk lewat? Kami tidak
akan tiba tepat waktu. Ini malam kedelapan, tinggal tiga
puluh enam jam lagi. Di mana pun berada, bunga itu akan
mekar persis saat matahari terbit.
”Baiklah, jika tidak tahu harus menuju ke arah mana,
bagaimana kalau kita membagi tim? Dua orang menelusuri
dinding ke selatan, dua orang lainnya ke utara.”
Aku menggeleng tegas. ”Tidak, Ali. Itu terlalu berisiko.
Jika terjadi sesuatu, kita akan terpisah seperti kejadian air
bah. Aku tidak mau satu pun di antara kita terpisah lagi.”
Suasana lengang sejenak, masing-masing berpikir.
”Kita menuju selatan,” Ily akhirnya bersuara, berkata
yakin.
”Bagaimana kalau ternyata celah itu ada di dinding bagi-
an utara? Atau kamu sekarang juga bisa bicara dengan din-
ding, Ily?” Ali menggeleng.
”Aku memang tidak bisa bicara dengan alam liar, Ali.
Tapi aku yakin, jika celah itu memang ada, itu akan berada
di selatan. Jika kita ke utara, terus hingga ujung dinding
319
Isi-Bulan-2b.indd 319 2/10/2015 4:12:26 PM

