Page 328 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 328

”Hei,  Ra?  Kenapa  kita  malah  ke  sana?”  Ali  tidak  me-

               ngerti, mematung di atas harimaunya.
                 ”Ikuti aku, Ali!” aku berseru, tidak menghentikan hari-
               mau.
                 Ily tidak banyak tanya menyusulku, juga Seli.
                 ”Ini  pasti  gara-gara  terlalu  banyak  mendengarkan  alam

               liar. Raib menjadi terganggu. Bagaimana kita akan melewati
               dinding  itu  jika  kita  justru  menjauhinya?”  Ali  mengomel,
               tapi akhirnya menggebah harimaunya menyusul.
                 Dua kilometer menjauhi dinding, aku menghentikan hari-
               mau. Di sinilah bagian paling dekat dengan lorong di ba-

               wah tanah. Hanya dua meter, kami bisa menjebol tanahnya,
               masuk ke dalam lorong. Aku meloncat ke atas rerumputan,
               mengepalkan tanganku, lantas memukul tanah gembur.
                 Suara dentuman terdengar keras. Guguran salju turun di
               sekitarku.  Aku  memukul  sekali  lagi,  tanah  di  depanku

               mulai terkelupas.
                 ”Apa yang kamu lakukan?” Seli bertanya.
                 ”Ini mengkhawatirkan, Sel. Raib mungkin jadi terganggu
               karena terlalu sering bicara pada alam,” Ali yang menjawab,
               berbisik.

                 ”Kamu hantam tanah ini dengan sesuatu, Seli! Gunakan
               sarung  tanganmu.  Bantu  aku  melubanginya.”  Aku  tidak
               mendengarkan Ali. Aku sedang bekerja.
                 ”Eh? Melubangi tanah?”
                 Meski  ragu,  Seli  melompat  turun.  Di  dekat  kami  ada

               batu  besar,  Seli  mengarahkan  tangannya  ke  atas.  Batu  itu

                                         328




       Isi-Bulan-2b.indd   328                                       2/10/2015   4:12:26 PM
   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333