Page 4 - Sinar Tani Edisi 4102
P. 4
4 Edisi 10 - 16 September 2025 | No. 4102 Tahun LVI
Pekerjaan Rumah
Perbenihan
Dunia perbenihan dalam negeri kembali menggelar Gebyar
Perbenihan Tanaman Pangan Nasional (GPTPN) ke X di Palembang,
Sumatera Selatan pada 13-15 September 2025. Setelah memuat
beberapa rekomendasi perbenihan pada kegiatan yang sama tahun
lalu di Soreang, Kabupaten Bandung, dunia perbenihan dalam negeri
masih menyisakan pekerjaan rumah cukup banyak.
S etahun kini kegiatan semudah membalikkan telapak 5–6 ton per hektar. Tapi dengan hingga pemuliaan partisipatif yang
sudah
Gebyar
tangan untuk bisa dilaksanakan
pelaksanaan
GMO, peningkatannya belum terlalu
melibatkan petani dalam proses
dalam setahun.
Perbenihan di Soreang
pemilihan induk dan galur harapan.
terasa,” ujarnya.
memberikan
berlalu,
Selain itu ia juga menyoroti bahwa
harus
Jangan sampai kegitan GPTPN
“Pemerintah
kembali
tersebut
kepada kelompok penangkar benih
berlangsung
di
memutar
ulang
kaset.
seperti
Bumi
genome editing masih berjalan
lambat, salah satunya karena belum
agar mereka mampu berkembang
Wong Kito, Palembang. Mungkin yang berlangsung tahunan ini, penerapan teknologi baru seperti pendampingan secara intensif
Banyak pekerjaan rumah dunia
kalangan perbenihan tanaman perbenihan tanaman pangan di dikenal luas oleh petani. Karena itu, menjadi produsen benih
pangan dalam negeri masih dalam negeri yang perlu segera menurutnya, masih perlu waktu bersertifikat,” katanya.
memegang catatan dari kegiatan diselesaikan. Khususnya untuk bisa agar petani memahami dan terbiasa Dari sisi kelembagaan, produsen
yang sama tahun lalu. Salah satunya memenuhi enam tepat yakni, tepat dengan teknologi ini, sehingga benih memegang peran penting
bagaimana produsen perbenihan varietas, tepat mutu, tepat jumlah, hasil yang optimal juga belum bisa mulai dari memproduksi Breeder
dalam negeri melakukan tepat tempat, tepat harga dan tepat langsung dirasakan. Seed hingga benih siap tanam.
deklarasi ketersediaan benih waktu. Lebih lanjut, Ricky menegaskan Unit Pelaksana Teknis di tingkat
sebagai komitmen mendukung Hingga ini penyediaan benih dengan benih yang tersedia saat pusat bersama pemilik varietas
swasembada pangan. terlihat masih berkutat pada tepat ini, peningkatan produksi tetap bertanggung jawab memproduksi
Tabloid Sinar Tani mencatat jumlah. Padahal di sisi lain, dalam bisa dicapai asalkan budidaya benih sumber kelas BD dan BP,
isi deklarasi tersebut. Pertama, penyediaan benih juga harus dilakukan sesuai standar. “Kalau sementara balai benih provinsi dan
menyiapkan dan memproduksi penuhi tepat mutu yakni kualitas petani mengikuti SOP, mulai dari kabupaten memproduksi kelas
benih tanaman pangan bersertifikat produktivitas tanaman, tepat pemupukan, pengendalian hama, BR. “Produsen benih swasta pun
untuk mendukung peningkatan varietas sesuai dengan kebutuhan, sampai perawatan, hasil produksi punya peran vital, terutama untuk
produksi pangan nasional. Kedua, tepat waktu diterima petani saat bisa optimal. Swasembada benih komoditas seperti palawija yang
memproduksi benih bersertifikat mereka membutuhkan, tepat harga yang kita harapkan bersama pasti daya simpan benihnya terbatas
dari varietas-varietas baru dengan yang diterima petani sesuai patokan akan tercapai,” katanya. dan memerlukan distribusi cepat,”
produktivitas tinggi yang mampu harga pemerintah dan tepat tempat ujarnya.
beradaptasi dengan perubahan yakni penyaluran sesuai lokasi dan Sistem Perbenihan Direktur Perbenihan Direktorat
iklim dan resistensi terhadap hama tempat yang membutuhkan. Berkelanjutan Jenderal Tanaman Pangan
dan penyakit tanaman. Ketua Asosiasi Perbenihan Sementara itu, Direktur Akademi Kementan, Ladiyani Retno Widowati
Ketiga, mengembangkan Indonesia (Asbenindo), Ricky Komunitas Perkebunan Yogyakarta mengatakan, untuk memastikan
penangkaran benih insitu di lokasi Gunawan melihat, perkembangan sekaligus Dosen INSTIPER ketersediaan benih padi unggul
kawasan sentra produksi pangan sektor perbenihan nasional masih Yogyakarta, Dr. Sri Gunawan, SP., MP., di tahun 2025, pemerintah telah
nasional. Keempat, melakukan belum menunjukkan perubahan IPU mendorong sistem perbenihan memetakan skenario penyediaan
inovasi perbenihan menuju yang signifikan. Meski teknologi nasional yang berkelanjutan. Ini benih padi untuk berbagai program
pertanian modern dalam rangka perbenihan seperti rekayasa meliputi penyelamatan sumber daya strategis nasional yang menyasar
mewujudkan Indonesia emas tahun genetika (Genetic Modified genetik, khususnya varietas lokal beragam kondisi lahan dan tujuan
2025. Organism/GMO) sudah mulai dan varietas unggul lama, melalui produksi.
Selain pernyataan komitmen, diterapkan, tapi dampak yang penguatan kelembagaan daerah, Salah satu pilar utama dalam
catatan lain yang perlu diingat dihasilkan belum sebanding dengan pembangunan bank gen biji dan skenario 2025 adalah program
kalangan perbenihan pangan dalam transformasi besar yang pernah lapang, serta pemanfaatan genetik peningkatan produktivitas.
negeri adalah Rumusan Perbenihan terjadi sebelumnya. secara optimal. Untuk program ini, pemerintah
Gebyar Perbenihan Nasional IX di “Kalau kita bandingkan dengan Penguatan praktisi perakit menargetkan penyediaan benih
Soreang 2025. Setidaknya ada 10 masa transisi dari jagung komposit varietas di tingkat masyarakat juga sebanyak 11.250 ton, yang akan
rumusan (boks). Namun komitmen ke jagung hibrida, hasilnya dulu penting, melalui pelatihan koleksi, dialokasikan untuk lahan seluas
dan rumusan tersebut ternyata tak bisa melonjak dari 3 ton menjadi karakterisasi, evaluasi, persilangan, 450.000 ha. Yul