Page 8 - Sinar Tani Edisi 4102
P. 8
8 Edisi 10 - 16 September 2025 | No. 4102 Tahun LVI
Sertifikasi Benih, dan penyimpanan, hanya benih yang
akan disertifikasi yang boleh ada,
kecuali benih dengan identitas jelas
dan terpisah dengan batas yang jelas.
Hal ini agar identitas kelompok benih
Ini yang Perlu harus tetap terjaga. produsen benih
Untuk itu, benih harus disimpan
dalam kondisi yang sesuai dengan
sirkulasi udara yang terjamin atau
terkontrol.
Jika
Produsen Ketahui menyimpan calon benih yang belum
diuji lebih dari tiga bulan setelah
panen, mereka wajib melaporkan
volume benih yang disimpan.
Pengambilan Contoh & Pengujian
Setelah mempersiapkan fasilitas
Proses sertifikasi benih padi menjadi langkah penting memastikan benih penyimpanan benih, produsen benih
juga harus mengajukan permohonan
yang akan digunakan petani memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. pengujian mutu benih ke BPSBTPH.
Sertifikasi ini untuk menjamin benih padi memiliki kualitas unggul, baik dari Nantinya petugas akan mengambil
contoh. Contoh benih diambil dari
segi kemurnian genetik, daya tumbuh, maupun ketahanan terhadap hama kelompok benih dengan sejarah
dan penyakit. Karena itu setiap produsen benih wajib mengajukan sertifikasi. pembentukan kelompok yang jelas.
Volume satu kelompok benih padi
maksimal 30 ton.
Di Laboratorium akan dilakukan
agi produsen sebelum benih dinyatakan siap untuk dengan batas yang jelas. Bisa terdiri pengujian mutu. Pengujian
atau penangkar disertifikasi. dari beberapa petak atau areal meliputi penetapan kadar air,
benih yang ingin Ada beberapa syarat pelaku usaha terpisah yang tidak lebih dari 10 meter analisis kemurnian, dan pengujian
mengajukan sertifikasi bisa mengajukan permohonan dan tidak dipisahkan oleh varietas daya berkecambah. Tata cara
wajib mengajukan sertifikasi benih. Diantaranya, luasan lain. Sertifikasi diajukan untuk satu pengambilan contoh benih, jumlah
Bpermohonan sertifikasi untuk satu unit sertifikasi benih varietas dan satu kelas benih, dengan atau berat contoh, serta pengujian
benih ke BPSBTPH (Balai Pengujian maksimal adalah 10 ha. Dalam kasus batas waktu tanam maksimal 5 hari. mutu benih mengacu pada ISTA
dan Sertifikasi Benih Tanaman pertanaman tumpangsari, sertifikasi Benih yang diajukan untuk sertifikasi Rules. Pengambilan contoh benih
Pangan dan Hortikultura) sebelum dapat dilakukan jika area yang harus berasal dari benih dengan ulangan dilakukan jika kelompok
masa tanam dimulai. Proses sertifikasi disertifikasi lebih dari 80% dari total kelas yang lebih tinggi minimal satu benih tidak memenuhi standar mutu
benih melalui serangkaian tahapan. luas pertanaman. tingkat di atasnya. kemurnian fisik. Selain itu juga jika
Dari mulai pendaftaran, pengujian Setiap satu unit areal sertifikasi kelompok benih tidak memenuhi
lapangan, hingga pemeriksaan akhir benih harus berupa hamparan Pemeriksaan Benih standar mutu kadar air.
Sebelum pemeriksaan tanaman, Selanjutnya penerbitan sertifikat
pihak BPSBTPH melakukan benih. Benih yang memenuhi
pemeriksaan pendahuluan. Hal persyaratan sertifikasi dan dinyatakan
ini untuk memastikan kebenaran lulus akan diterbitkan sertifikat
dokumen dan kondisi lapangan benih tanaman pangan. Sertifikat ini
sebelum masa tanam hingga proses diterbitkan BPSBTPH atau produsen
tanam selesai. Beberapa aspek benih yang telah mendapatkan
yang diperiksa meliputi kebenaran sertifikat sistem manajemen mutu
dokumen, benih sumber, varietas dari LSSM. Sertifikat mencantumkan
dan kelas benih, batas areal, kondisi nama dan alamat produsen
lahan dan rencana penanaman. benih, data kelompok benih, data
Pemeriksaan pertanaman kemurnian varietas, mutu benih,
dilakukan selama fase pertumbuhan tanggal selesai pengujian, dan masa
tanaman, dimulai dari fase vegetatif edar.
(umur 25 hari setelah tanam/ Kemudian pelabelan. Produsen
HST) hingga fase masak (7 hari benih harus mengajukan permintaan
sebelum panen). Pada fase masak, nomor seri dan legalisasi label benih
tanaman diperiksa saat sudah mulai ke BPSBTPH, mencantumkan nomor
menguning dan isi gabah sudah pengujian, nomor kelompok benih,
keras tetapi masih dapat dipecah jenis, varietas, jumlah wadah, isi
dengan kuku. kemasan, berat bersih tiap wadah,
Pemeriksaan pertanaman nama, dan alamat produsen benih.
biasanya lebih dari tiga kali. Label benih harus dipasang pada
Jika kurang dari tiga kali, maka tiap wadah benih dan harus mudah
pemeriksaan tambahan wajib terlihat. Spesifikasi dan data pada
dilakukan pada fase masak. Jika label harus sesuai dengan ketentuan
hasil pemeriksaan pertanaman tidak yang berlaku. Untuk label kelas benih
memenuhi standar, produsen benih penjenis (breeder seed) dikeluarkan
diberikan kesempatan mengajukan dalam bentuk surat keterangan dan
pemeriksaan ulang satu kali. Selama pemulia tanaman.
dipertanaman ada beberapa Label harus mencantumkan
parameter yang diperiksa yakni, fase kalimat “BENIH UNGGUL
vegetatif, fase berbunga dan fase BERSERTIFIKAT” dan kelas benih.
masak. Sedangkan benih yang diberi
Pemeriksaan juga dilakukan perlakuan dengan pestisida,
terhadap fasilitas milik penangkar. insektisida, atau bahan kimia
Produsen benih harus mengajukan lainnya harus diberikan keterangan
permintaan paling lambat satu tambahan.
minggu sebelum panen. Pemeriksaan Benih yang sudah dilabel
semua fasilitas penyimpanan dan pertama, masa edarnya paling lama
peralatan untuk panen, pengolahan, enam bulan setelah tanggal selesai
pengeringan dan peralatan lainnya. pengujian mutu untuk pelabelan
Untuk menghindari pencampuran yang pertama. Pelabelan Ulang:
benih dan memastikan kemurnian Pelabelan ulang dapat dilakukan
varietas, semua fasilitas tersebut selama mutu benih masih memenuhi
harus dibersihkan. standar mutu yang berlaku, dengan
Pemeriksaan juga terhadap masa edar maksimal setengah dari
tempat pengolahan dan masa edar pada pelabelan yang
penyimpanan. Di tempat pengolahan pertama. Gsh/Yul