Page 40 - MODUL DIGITAL ASAM BASA BERMUATAN CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA SEMARANG
P. 40
keberadaan Kampung Batik dahulunya sempat padam sebab peristiwa
pembakaran Kampung Batik oleh tentara Jepang dalam peristiwa pertempuran 5
hari di Semarang pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Peristiwa tersebut
menjadikan peralatan membatik masyarakat terbakar sehingga kegiatan membatik
berhenti total.
Pada tahun 2006, Pemerintah Kota bersama-sama dengan masyarakat di
Kampung Batik berusaha menghidupkan kembali budaya membatik sekaligus
menjadikan Kampung Batik sebagai Sentra Batik di Kota Semarang. Berkat
kegigihan tersebut, pada tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang menjadikan
Kampung Batik sebagai kawasan cagar budaya yang diatur dalam Perda Nomor
14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang. Daya tarik
wisata edukasi yang ditawarkan di Kampung Batik antara lain seperti wisata
proses pembuatan dan sejarah batik, wisata mural, pelatihan membatik, serta
sentra oleh-oleh Batik Semarangan (Syarifa & Wijaya, 2019).
C. URAIAN MATERI
Berdasarkan cerita pendek di atas diketahui bahwa zat asam dan basa dapat diukur
derajat keasaman dan kebasaannya dalam ukuran pH. Untuk lebih mengetahui secara
mendalam terkait pH dari asam dan basa dapat disimak penjelasan berikut ini:
1. Tetapan Kesetimbangan Air
Air termasuk pelarut yang paling sering digunakan dan memiliki sifat
+
elektrolit sangat lemah. Molekul air sebagian kecil terionisasi menjadi ion H dan
-
OH seperti reaksi di bawah ini:
H 2O (l) ⇌ H (aq) + OH (aq)
-
+
Berdasarkan reaksi tersebut, maka untuk memperoleh nilai K (tetapan
kesetimbangan), digunakan rumus sebagai berikut:
K = [ ] [ ]
[ ]
-
+
K [H 2O] = [H ] x [OH ]
Karena jumlah molekul air yang terionisasi sangat sedikit, mengakibatkan
konsentrasi H 2O dianggap tetap, sehingga K [H 2O] memberikan harga yang tetap.
Dengan demikian:
-
+
K [H 2O] = [H ] [OH ]
29 DAFTAR ISI

