Page 16 - Buku Ajar Basa Jawa
P. 16

tidak aneh ketika melihat tv, penyiar dari Jakarta mengucap
              ‘Kabupaten Gunung Kidul’ dibaca /Kabupaten/ /Gunung/ /
              Kidul/.
                    Vokal /u/ jejeg dan miring, terdapat pengucapan dalam

              bahasa Jawa dialek Surabaya. Seperti contoh berikut:
                     Dialek Yogya/ Sala      Dialek Surabayan

                        susuk [susUk]           susuk [sUsUk]
                      wuwung [wuwUɳ]         wuwung [wUwUɳ]

                        bubur [bubUr]          bubur  [bUbUr]
                    Ciri pembeda antara pengucapan bahasa Jawa dialek
              Yogya/ Sala dengan Surabayan yaitu kata tersebut,  tersusun
              dari dua suku kata dan setiap suku kata terdapat vokal /u/.
              Vokal /u/ yang berada di suku kata pertama, dibaca vokal /u/
              jejeg untuk dialek Yogya/  Sala,  sedangkan  untuk dialek
              Surabayan dibaca vokal /u/ miring. Perbedaan tersebut, tidak

              menjadi pembeda dalam penulisan aksara Latin dan Jawa.
              Penulisan aksara Latin dan Jawa menggunakakan vokal /u/
              atau sandhangan suku. Perhatikan contoh berikut:
                                                                             Buku ini tidak diperjualbelikan.










           4.  Vokal E

                    Vokal  e  memiliki  perbedaan  dengan  vokal  lainnya.
              Vokal e dalam bahasa Jawa, dibagi menjadi dua yaitu vokal /ê/




                                               Belajar Bahasa Daerah | 9
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21