Page 95 - Buku Ajar Basa Jawa
P. 95

3)  Tembung Pecahan
                         Tembung pecahan  yaitu  kata    yang  jumlahnya
                    tidak sampai satu. Contohnya, kata setengah, saprotelon,
                    seprapat, dan sebagainya.

              g.  Tembung Panyambung
                       Tembung panyambung (kata sambung) yaitu kata

                 yang digunakan untuk menyambung satu dan lainnya
                 menajdi frasa atau kalimat. Tembung panyambung dibagi
                 menjadi dua, yaitu tembung panyambung wujud lingga dan
                 andhahan.
                       Tembung panyambung wujud lingga yaitu kata lan,
                 saha, tuwin, utawa, amarga, nadyan, dan sebagainya.
                 Tembung panyambung wujud andhahan yaitu kata luwih-
                 luwih,  apa dan  maneh (Purwadi, 2012:221). Ciri-ciri
                 tembung panyambung yaitu ada di tengah-tengah kalimat
                 atau sebelah kiri dan kanan ada kata lain. Jika sebelah kiri
                 tembung panyambung adalah tembung aran, maka sebelah
                 kananya juga tembung aran. Demikian dengan kata-kata
                 yang lain. Perhatikan contoh berikut.

                 1)  menyambungkan tembung aran
                    Rudi lan Tono sinau basa Jawa.

                    Kata ‘Rudi’ dan ‘Tono’ termasuk dalam tembung aran.
                 2)   menyambungkan tembung sesulih                          Buku ini tidak diperjualbelikan.

                    Aku utawa kowe kudu isa dadi rangking siji.
                    Kata ‘aku’ dan ‘kowe’ termasuk dalam tembung sesulih.

                 3)  menyambungkan tembung kahanan



           88 | Rian Damariswara
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100