Page 93 - Buku Ajar Basa Jawa
P. 93

dak- dan kedua berbentuk ko-. Tembung sesulih pandarbe
                    ketiga berbentuk di- tidak ada. Alasannya, dalam bahasa
                    Indonesia, dak-, ko-, -ku dan –mu termasuk sesulih (kata
                    ganti orang), sedangkan di- termasuk ater-ater (awalan).
                    Dengan demikian, jika ada yang mengatakan ater-ater
                    tripurusa adalah suatu kesalahan.

                 3)  Sesulih Panuduh
                         Tembung sesulih panuduh (kata ganti penunjuk)
                    yaitu kata yang menunjukan tempat abarang atau suatu
                    bab (Sasangka, 2008:134).  Tembung sesulih panuduh
                    dibagi menjadi tiga yaitu panuduh lumrah, papan dan
                    sawijining bab.

                         Tembung sesulih panuduh lumrah yaitu iki, iku,
                    kae, niki, niku, dan punika. Tembung panuduh papan
                    yaitu  kene, kono, kana, ngriki, ngriku dan  ngrika.
                    Tembung panuduh sawijining bab yaitu  ngene, ngono,
                    ngana dan ngoten.
                 4)  Sesulih Pitakon

                         Sesulih pitakon (kata ganti penanya) yaitu kata
                    yang digunakanuntuk bertanya. Kata tersebut, yaitu
                    apa, sapa, kapan, endi, ngapa, pira dan  kepriye. Kata
                    ‘apa’ tersebut, digunakan untuk menanyakan jenis
                    suatu barang. Kata ‘sapa’ digunakan untuk menanyakan     Buku ini tidak diperjualbelikan.
                    nama orang. Kata ’kapan’ digunakan untuk menanyakan
                    wektu terjadinya kegiatan. Kata ‘endi’ digunakan untuk
                    menanyakan tempat terjadinya kegiatan. Kata  ‘ngapa’
                    dan  ‘kepriye’  digunakan untuk menanyakan asal




           86 | Rian Damariswara
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98