Page 89 - Buku Ajar Basa Jawa
P. 89

lain dibelakang atau lesan (objek). Sasangka  (2008:120)
                    mengatakan ciri-ciri tembung kriya tanduk mawa lesan
                    yaitu  tembung kriya  yang  menggunakakan  ater-ater
                    anuswara (m-, n-, ng-, dan ny-), ater-ater anuswara (m-,
                    n-, ng-, dan ny-) dan panambang -i atau panambang –
                    ake. Contoh kata kerja yang menggunakan  ater-ater
                    anuswara  (m-, n-, ng-,  dan ny-)  yaitu  mangan, nulis,
                    ngarang, ngaji dan sebagainya. Contoh kata kerja yang
                    menggunakan ater-ater anuswara (m-, n-, ng-, dan ny-)
                    dan panambang -i atau panambang –ake yaitu mbalangi,

                    nunggoni, ngajeni, nyurungi, dan sebagainya.
                         Tembung kriya tanduk tanpa lesan  (kata
                    kerja intransitif) yaitu  tembung kriya  yang tidak
                    membutuhkan kata lain dibelakang atau lesan (objek).
                    Sasangka  (2008:121) mengatakan ciri-ciri  tembung
                    kriya tanduk mawa lesan yaitu  tembung kriya yang
                    menggunakan ater-ater anuswara (m-, n-, ng-, dan ny-
                    ),  maN- dan  mer-. Contoh kata kerja tersebut, yaitu

                                                                             Buku ini tidak diperjualbelikan.
                    mbledhos, nangis, ngetan, nyamar dan sebagainya.
                 2)  Tembung Kriya Tanggap
                         Tembung kriya tanggap (kata kerja pasif) yaitu
                    tembung kriya yang  jejer (subjek) menjadi sasaran
                    (penderita) (Sasangka, 2008:121).  Tembung kriya
                    tanggap diimbuhi  ater-ater di-, ka-, ke-, seselan –in-,

                    dan klitik dak- dan ko-. Perhatikan contoh berikut.








           82 | Rian Damariswara
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94