Page 6 - INDO CERPEN
P. 6
“ayahmu terpaksa untuk ikut pasukan disaat itu dan karena sifatnya yang jenius dia
dijadikan salah satu jendral untuk memasang strategi strategi perang dan bersumpah
bahwa dirinya tidak akan pulang sampai jendral jerman terbunuh”
“apa yang terjadi pada ayahku sebelum dia meninggal?”
“disaat para pemuda mencoba untuk membawamu kepada ayahmu dia dihianati oleh
rekan terbaiknya sendiri dalam menyusun strategi strategi perang. Ayahmu lalu
ditembak saat mencoba untuk merangkai strategi dan dikabarkan rekannya mengakhiri
hidupnya dengan menembak dirinya di ujung pegunungan”
Lalu setelah aku mendengar cerita yang terjadi kepada ayahku aku bersumpah akan
menyelesaikan apa yang ayahku telah rencanakan bertahun tahun ini dengan seluruh
jiwa dan ragaku. Setelah hari itu aku dipanggil untuk ikut perang melawan jerman di
ambon, disitu diriku penuh rasa dendam dan rasa untuk menyelesaikan misi ini demi
ayahku dan lalu perang pun terjadi. Suara meriam dan suara kematian penuh darah
yang menyaluri gendang telingaku terdengar jelas dan dari salah satu pemantau berkata
bahwa ada rombongan mobil yang menjaga mobil dibagian tengah yang dikabarkan
berisi jendral dari jerman menuju ke markas kita di ambon. Disitu posisi kita dalam
posisi kalah berat dan kita hanya tersisa kurang lebih 15 pasukan di situ dan dengan
sifat sombong jendral jerman mereka mendatangi markas dan memaksa 5 orang di
markas untuk memberitahu dimana posisi kita namun yang belum mereka ketahui
diriku sudah menyiapkan jebakan di jalan menuju markas dengan beberapa bomb yang
siap diledakkan. Namun saat aku sudah siap untuk meledakkan jebakkan yang sudah
kubuat kakiku tertembak dari belakang dan ternyata berasal dari 2 tentara jerman yang
tersisa dari perang namun para pemuda sudah menjagaku dari jarak yang jauh untuk
menyelamatkanku dari bahaya yang akan datang. Lalu terbunuhlah 2 pasukan itu
karena tembakkan jitu para pemuda, dan dengan kondisi yang parah diriku berhasil
mengaktifkan bomb yang sudah kusiapkan dan DORRR!! Suara ledakan mobil dan bomb
jebakan yang aktif disitu kami dan para pemuda dan semua tentara merasa senang dan
tidak tahu masih tersisa beberapa tentara jerman yang ada dibelakang tempat aku dan
para pemuda berada namun sebelum kusadari ku mendapatkan tembakkan kearah
dadaku dan para pemuda langsung menghabiskan tentara yang tersisa namun sebelum
para medis dapat mendekatiku diriku sudah lemah dan tidak dapat melihat sekitarku
dan disitu juga merupakan nafas terakhirku dan nafas pembalas dendamman ayahku
kepada jendral jerman.