Page 2 - koneksi antar materi 1,4-budaya positif segitiga restitusi (Resume)
P. 2
Kesimpulan mengenai peran saya dalam menciptakan
budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-
konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku
manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol
restitusi, keyakinan sekolah/kelas, segitiga restitusi dan
keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi
Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, Nilai dan Peran
Guru Penggerak, serta Visi Guru Penggerak.
Tuntutnan saya dalam menjalankan peran sebgai guru yang memimpin pembelajaran
adalah filosofi Ki Hajar Dewantara maka “ing karsa sung tuladha, ing madya mangun
karsa dan tut wuri handayani”
Filosofi ini tidak hanya semboyan yang melegenda di dunia pendidikan namun perlu saya
terapkan dalam memimpin sebuah pembelajaran, gmenerapkan kegiatan yang berpusat
pada anak sesuai kodratnya dan juga fasilitator pada proses pembelajaran, serta guru
haruslah sebagai pemberi motivasi,pemantau dalam kegiatan pembelajaran. Guru dalam
lingkungan pendidikan menerapkan sistim among kepada murid dan memberikan tauldan
yang baik.
Nilai guru penggerak yaitu mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada
Peserta didik dan peran guru penggerak serta visi guru penggerak sangat erat berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. semboyan guru penggerak yang
tergerak, bergerak dan menggerakkan adalah implentasi dari nilai- nilai yang dimiliki dan
dikuatkan untuk menuju perubahan pendidikan menuju merdeka belajar
Guru sebagai manajer serta pemimpin dalam sebuah pembelajaran menanamkan
keyakinan kelas untuk penerapan budaya positif di sekolah dalam situasi dan suasana
yang nyaman dan menyenangkan. Menempatkan posisi kontrol sebagi manager dalm
penerapan kedisiplinan di sekoalh melalui tahap segitiga restitusi sehingga guru dapat
merefleksi kembali sebab dan akibat serta mengajak peserta didik untuk dapat
memahami kebutuhan dasar, motivasi tindakan serta dapat mengontol dirinya sendiri
secara bertanggung jawab