Page 3 - koneksi antar materi 1,4-budaya positif segitiga restitusi (Resume)
P. 3
REFLEKSI MATERI MODUL
BUDAYA POSITIF
disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan
penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan
kelas, dan segitiga restitusi
DISIPLIN POSITIF
Selama ini dalam pemikiran guru penegakan disiplin positif secara umum
disiplin dikenal dengan menaati peraturan yang telah dibuat dengan apapun
alasannya. Padahal sebenarnya disiplin itu berkaitan dengan Budaya positif
yang tertanam , atau keyakinan yang sudah menjadi kebiasaan positif mengenai
pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan atau dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
TEORI KONTROL
Guru ketika ingin mencapai tujuan perubahan perilaku murid -murid perlu
melakukan kontrol atas murid. namun murid memiliki hak atas dirinya ketika dia
dengan suka rela dan memberi ijin atas dirinya dikontrol oleh orang lain maka
perubahan dapat terjadi. begitu sebaliknya. Kontrol atas diri murid dapat
dilakukan oleh guru dengan cara- cara yang baik. pendekatan dan hubungan yang
positif melalui tauladan dan pemberan motivasi yang tepat ekpada murid dapat
menciptakan disiplin pada murid. Guru harus memulai dari diri sendiri dalam
menciptakan perubahan di sekolah dimulai dari perilaku, tutur kata dan indakan
yang didasarkan pada nilai -nilai kebajikan akan dapat menciptakan suasan
positif di lingkungan sekolah. Dari keterlibatan semua pihak yang meyakini nilai-
nilai kebajikan bersama maka budaya positif dapat tercipta
TEORI MOTIVASI HUKUMAN DAN PENGHARGAAN, RESTITUSI
Materi Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi membuka wawasan
saya penerapan kedisiplinan tidak hanya ditegakkan dari sudut pandang guru
sebagi pendidik yang mengontrol perilaku siswanya. namun kesepakatan dan
keputusan bersikap yang dipilih siswa telah muncul karena motivasi dari dalam
diri anak. pembiasaan dan disiplin yang dilakukan sebaiknya tercipta karena
prinsip yang sudah diyakini anak telah menjadi karakter dalam diri mereka ,
bukan karena displin tersebut mereka lakukan karena ingin mengharapkan
imbalan, pujian atau penghargaan atau bahkan bukan untuk menghinari
ketidaknyamanan hukuman