Page 46 - E-MODUL ELEKTROKIMIA BERBASIS STEAM-NADIYAH.pdf
P. 46
Korosi galvani yang terjadi pada gambar di atas terdapat 3 interaksi di
antara logam-logam tersebut. (1) Interaksi antara baja dengan tembaga. Baja yang
mempunyai nilai potensial elektrode standar yang lebih kecil dibandingkan
tembaga, akan mengalami reaksi oksidasi dan mengalami korosi. (2) Interaksi antara tembaga
dengan Alumunium. Alumunium yang mempunyai nilai elektrode standar yang lebih kecil
dibandingkan tembaga, akan mengalami reaksi oksidasi dan mengalami korosi. (3) Interaksi
antara Alumunium dan Baja. Alumunium mempunyai nilai elektrode standar yang lebih kecil
dibandingkan baja, akan mengalami reaksi oksidasi dan mengalami korosi.
Temperatur
Secara umum, semakin tinggi temperatur/suhu, maka semakin cepat terjadinya korosi.
Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik
partikel, sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks. Contoh
pengaruh temperatur dapat dilihat dari perkakas, atau mesin yang dalam pemakaiannya
menimbulkan panas akibat gesekan Hal tersebut biasanya dilakukan pemberian minyak atau oli
agar mesin tidak aus.
Biokorosi
Mikroba yang paling berperan dalam proses korosi adalah bakteri pengubah sulfat.
Produk korosinya adalah sulfida yang berwarna hitam. Bakteri penyebabnya
adalah Desulfovibrio desulforicans. Selain itu terdapat pula bakteri lain penyebab korosi, yaitu
bakteri-bakteri pembentuk oksida-oksida logam seperti bakteri pengoksidasi belerang,
contohnya besi dan mangan.
40 | E - M O D U L E L E K T R O K IM IA B E R B AS IS S T E AM