Page 7 - flipbook
P. 7
(endafik) unsur kimia pada daur ini tidak pernah membentuk gas di udara. Unsur-unsur
kimia yang dapat mengalami siklus biogeokimia antara lain:
1). Siklus Air
Siklus air disebut juga siklus hidrogen. Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air
yang berasal dari air daratan dan air laut yang menguap karena panas cahaya matahari.
Penjelasan lengkapnya terdapat dalam video berikut:
VIDEO 1
2). Siklus Nitrogen
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer ke dalam tanah. Di atmosfer,
nitrogen bebas dapat bereaksi dengan hidrogen dan oksigen dengan bantuan kilat.
Penjelasan lengkapnya terdapat dalam video berikut:
VIDEO 2
3). Siklus Karbon dan Oksigen
CO 2 di atmosfer berasal dari respirasi, proses dekomposisi erupsi vulkanik,
pembakaran batubara, serta asap pabri dan kendaraan. CO 2 dimanfaatkan oleh
tumbuhan hijau untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Proses ini akan
dijelaskan dengan lengkap dalam video berikut :
VIDEO 3
4). Siklus Sulfur
Sulfur merupakan salah satu unsur penyusun protein. Di alam, sulfur terdapat dalam
bentuk sulfat anorganik Penjelasan tentang proses siklus sulfur terdapat dalam video
berikut: VIDEO 4
5). Siklus Fosfor
Seperti halnya nitrogen dan sulfur, fosfor juga merupakan salah satu unsur penyusun
protein. Makhluk hidup membentuk fosfor yang terdapat pada tumbuhan dan hewan.
Tanaman dan hewan menghasilkan bahan organik mati yang mengalami pelapukan
atau mineralisasi sehingga dihasilkan fosfor anorganik bagi tanaman. Proses
lengkapnya akan dijelaskan dalam video berikut:
VIDEO 5
F. Tipe-Tipe Ekosistem
Menurut Irwan (2017), berdasarkan sifatnya tipe ekosistem terbagi menjadi dua, yaitu
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Secara umum, ekosistem alami dibedakan
menjadi ekosistem perairan dan ekosistem daratan. Oleh karena itu, tipe-tipe ekosistem
terdapat ada 3, yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Air (Akuatik)
a). Ekosistem Air Tawar, memiliki ciri-ciri sebaga berikut:
Variasi suhu tidak menyolok
Penetrasi cahaya matahari kurang