Page 61 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 2
P. 61
a. Arah pertama = reaksi dari kiri ke kanan, terjadi peruraian zat asam menjadi ion-
ionnya.
b. Arah kedua = reaksi dari kanan ke kiri, terjadi penggabungan ion-ion menjadi zat
penyusunnya.
Kedua reaksi di atas terjadi bersamaan hingga konsentrasi zat asam dan hasil
peruraiannya tidak berubah lagi, yang sering dikenal dengan titik setimbang/ekuivalen.
Saat terjadinya titik ekuivalen inilah besarnya derajat dissosiasi dapat dicari. Sebaliknya,
+
jika besarnya derajat disosiasi diketahui, jumlah ion H yang terbentuk dapat diketahui.
+
Pada reaksi di atas, dapat diketahui besarnya H yang terurai dipengaruhi oleh konsentrasi
+
asam (X), banyaknya ion H dalam satu senyawa dan derajad disosiasi.
3. Tetapan Dissosiasi Asam (Ka)
Setelah kita mengenal istilah derajad dissosiasi, selanjutnya kita membahas
mengenai tetapan dissosiasi atau sering disebut sebagai Ka. Harga Ka diperoleh dari:
+
-
HnA n H + An
Contoh Asam Kuat dan Lemah
Asam kuat : HCl, H2SO4, HNO3, H3PO4, HClO4 dll.
Asam lemah : CH3COOH, C2H5COOH, HCN, HCOOH, H2C2O4, H2S, H2CO3, HF dll.
4. Basa Kuat
Seperti halnya asam kuat, basa kuat merupakan elektrolit kuat, di dalam air akan
terionisasi sempurna menjadi ion-ion penyusunnya. Akibatnya, besarnya derajad dissosiasi
= 1 (semua zat yang direaksikan terurai menjadi ion-ion penyusunnya).
5. Basa Lemah
Basa lemah merupakan elektrolit lemah sehingga hanya terurai sebagian dan
besarnya derajad dissosiasi di antara 0 sampai dengan 1.
Contoh Basa Kuat dan Lemah
Basa Kuat : KOH, NaOH, Ca(OH)2 dll
Basa Lemah : NH3 atau NH4OH, Fe(OH)2, Fe(OH)3, Al(OH)2 dll
50