Page 10 - e-modul bab 9 PAI
P. 10
negara kepada para nasabahnya termasuk dalam kategori tidak
jelas hukumnya (Ali ,1988:12-13).
5) Hasil lokakarya Majlis Ulama Indonesia yang diselenggarakan
pada tanggal 19-20 Agustus 1990 tentang status bunga bank
menyebutkan bahwa untuk menghindari kesulitan, maka dapat
dimungkinkan adanya rukhshah (keringanan hukum) jika
dapat dipastikan adanya kebutuhan (Lubis, 2000:42-46).
C. Etos Kerja Dan Kemandirian Hidup
1. Etos Kerja Islami
Sebelum membahas etos kerja Islami, perlu dipahami hakikat
kerja. Kerja adalah sebuah aktivitas yang telah direncanakan dan
dilakukan tahap demi tahap agar bisa mendapatkan nilai lebih demi
memenuhi kebutuhan hidup serta memberikan manfaat bagi seluruh
manusia (Agung, 2007:112).
Dengan pemahaman tersebut, sebuah pekerjaan tidak menge-
nal waktu dan tempat sehingga dapat dilakukan kapanpun dan
dimanapun. Adalah persepsi yang keliru jika memahami pekerja
adalah mereka yang hanya bekerja pada sebuah instansi pemerintah
atau pada sebuah perusahaan. Seorang penggembala kambing adalah
pekerja karena ia memiliki motif untuk mendapatkan nilai tambah,
baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Seorang muslim harus memiliki prinsip bahwa bekerja adalah
ibadah dengan menjadikan takwa sebagai landasannya. Sehingga
yang menjadi tujuan utamanya adalah meraih ridha Allah, tidak
semata mengejar materi belaka. Selain itu seorang muslim harus juga
memperhatikan etika kerja, yaitu:
a. Menyadari pekerjaannya terkait dengan Allah, sehingga
membuat dia bersikap cermat, bersungguh-sungguh dalam
bekerja, dan menjalin hubungan yang baik dengan relasinya
demi memperoleh keridhaan Allah;
b. Bekerja dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan;
c. Tidak memberikan beban berlebihan pada pekerja, alat
produksi atau binatang dalam bekerja. Semua harus
dipekerjakan secara profesional dan wajar;
d. d. Tidak melakukan pekerjaan yang melanggar aturan Allah;
e. Profesional dalam setiap pekerjaan (Ismail, 2012).
Untuk mendapatkan kesuksesan dalam bekerja dan menda-
patkan rezeki yang baik dan berkah, seorang muslim dituntut untuk
memiliki etos kerja yang tinggi. Etos berasal dari kata Yunani „ethos’
9