Page 100 - E-Modul Praktikum Akuntansi Pemerintah
P. 100

setelah  dikurangi  dana  alokasi  khusus.  Alokasi  dana  desa  merupakan  bagian  dari  dana  perimbangan  yang
               diterima pemerintah daerah kabupaten/kota paling sedikit 10% setelah dikurangi dan alokasi khusus.
               Dalam proses penganggaran desa, bupati/wali kota menginformasikan rencana ADD dalam jangka waktu 10
               (sepuluh) hari setelah Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas serta Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS)
               disepakati kepala daerah bersama dewan perwakilan rakyat daerah. Sesuai ketentuan, KUA dan PPAS paling
               lambat disepakati akhir bulan Juli,
               3) Bagi hasil pajak dan retribusi
               Pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan bagian dari pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota kepada
               desa  paling  sedikit  10%  dari  realisasi  penerimaan  hasil  pajak  dan  retribusi  daerah  kabupaten/kota.  Sesuai
               ketentuan, KUA dan PPAS paling lambat disepakati akhir bulan Juli..
               4)  Bantuan  keuangan  pemerintah  provinsi/kabupaten/kota  Bantuan  keuangan  yang  bersifat  umum
               peruntukan  dan  penggunaannya  diserahkan  sepenuhnya  kepada  desa  penerima  bantuan  dalam  rangka
               membantu  pelaksanaan  tugas  pemerintah  daerah  di  desa.  Bantuan  keuangan  yang  bersifat  khusus
               peruntukan  dan  pengelolaannya  ditetapkan  oleh  pemerintah  daerah  pemberi  bantuan  dalam  rangka
               percepatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.
               Lain-lain pendapatan desa
               Kelompok  lain-lain  pendapatan  desa  yang  sah  berupa  hibah  dan  sumbangan  dari  pihak  ketiga  yang  tidak
               mengikat  berupa  pemberian  berupa  uang  dari  pihak  ketiga,  hasil  kerja  sama  dengan  pihak  ketiga,  atau
               bantuan perusahaan yang beralokasi di desa.

               2. Belanja Desa
               Belanja desa adalah semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu)
               tahun  anggaran  yang  tidak  akan  diperoleh  pembayarannya  kembali  oleh  desa.  Belanja  desa  dipergunakan
               dalam  rangka  mendanai  penyelenggaraan  kewenangan  desa  dan  diklasifikasikan  menurut  kelompok,
               kegiatan,  dan  jenis.  Belanja  desa  merupakan  semua  pengeluaran  dari  rekening  desa  yang  merupakan
               kewajiban desa. Belanja desa yang ditetapkan dalam APB Desa sesuai Pasal 100 PP No. 43 Tahun 2014 dan PP
               No. 47 Tahun 2015 digunakan dengan ketentuan, sebagai berikut.

               . Paling sedikit 70% (570%) dari jumlah anggaran belanja desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan
               pemerint  desa,  pelaksanaan  pembangunan  desa,  pembinaan  ke  masyarakat  desa,  dan  pemberdayaan
               masyarakat desa

               b. Paling banyak 30% (s) dari jumlah anggaran belanja

               digunakan untuk hal-hal, sebagai berikut.
               1) Penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa.
               2) Operasional pemerintah desa
               3) Tunjangan dan operasional Badan Permusyawarafan Desa
               4)  Insentif  Rukun  Tetangga  (RT)  dan  Rukun  Warga  (RW)  yaitu  bantuan  kelembagaan  yang  diguriakan  untuk
               operasional RT dan RW.

               3. Pembiayaan Desa
               Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
               diterima  kembali,  baik  pada  tahun  anggaran  yang  bersangkutan  maupun  pada  tahun-tahun  anggaran
               berikutnya. Pembiayaan desa berdasarkan kelompok terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
               pembiayaan.
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105