Page 20 - E-Modul Praktikum Akuntansi Pemerintah
P. 20

D SISTEM PEMBUKUAN

             1. Sistem Pembukuan Tunggal (Single Entry)
             Sebelum  ada  UU  No.  17  Tahun  2003,  pengelolaan  keuangan  negara  dilakukan  dengan
             pencatatan  tunggal  (single  entry)  dengan  menggunakan  basis  (cash  basis).  Akuntansi
             pemerintah  sangat  sederhana  (simple),  buku  yang  digunakan  antara  lain  buku  kas  umum
             (BKU),  buku  kas  tunai,  buku  bank,  buku  pengawasan  dana  Uang  Yang  Harus
             Dipertanggungjawabkan  (UYHD),  buku  pengawasan  kredit  anggaran  per  mata  anggaran,
             buku  persekot,  buku  pungutan  dan  penyetoran  pajak.  Pencatatan  transaksi  ekonomi
             dilakukan dengan mencatat secara tunggal.
             Laporan yang dibuat sangat sederhana, antara lain laporan keadaan kas (LKK) dan laporan
             keadaan  kredit  anggaran  (LKKA)  Tidak  memerlukan  waktu  lama  untuk  membuatnya  dan
             SDM  yang  mengerjakan  tidak  harus  profesional.  Akuntansi  berbasis  kas  mempunyai
             beberapa  kekurangan  antara  lain,  kurang  informatif  karena  hanya  berisikan  informasi
             tentang  aset  dan  kewajiban  Sistem  tata  buku  tersebut  merupakan  sebagian  kecil  dari
             akuntansi. Oleh karena itu, dalam akuntansi terdapat sistem pencatatan yang lebih baik dan
             dapat  mengatasi  kelemahan  di  atas.  Sistem  ini  disebut  sistem  double  entry.  Sistem
             pencatatan double entry inilah yang sering disebut akuntansi.

             2. Pembukuan Berpasangan (Double Entry)


             Tata  buku  berpasangan  (double  entry)  yaitu  pencatatan  debit  dan  kredit.  Sejak
             digunakannya  sistem  tata  buku  berpasangan,  setiap  pencatatan  transaksi  harus  dianalisis
             terlebih dahulu. Rasionalnya, setiap transaksi akan memengaruhi persamaan akuntansi baik
             sisi debit (kiri) dan sisi kredit (kanan). Tata buku berpasangan akan mencatat setiap transaksi
             di dua buku yang berbeda.

             Dalam sistem pembukuan berpasangan, pengaruh ganda (dua sisi) dari setiap transaksi akan
             dicatat pada akun-akun yang tepat. Sistem ini juga menjadi satu cara untuk membuktikan
             keakuratan jumlah yang dicatat. Jika setiap transaksi dicatat dengan jumlah debit dan kredit
             yang sama, jumlah seluruh debit pada akun harus sama dengan jumlah seluruh kreditnya.
             Kesamaan  antara  debit  dan  kredit  menjadi  dasar  dari  sistem  pembukuan  berpasangan
             (double-entry system) dalam pencatatan transaksi.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25