Page 304 - MODUL BIOMEDIK III
P. 304
o Golongan Darah O : Tidak memiliki antigen A atau B, tetapi
memiliki antibodi anti-A dan anti-B
dalam plasma darah.
Golongan darah ditentukan oleh gen yang diwariskan dari orang
tua. Gen tersebut mengkode antigen yang ada pada sel darah merah.
Sebagai contoh, jika seseorang mewarisi gen untuk antigen A dari
salah satu orang tua dan gen untuk tidak ada antigen dari orang tua
yang lain, maka orang tersebut akan memiliki golongan darah A.
Ketika melakukan transfusi darah, sangat penting untuk
mencocokkan golongan darah antara donor dan penerima. Jika darah
yang tidak sesuai diberikan, antibodi dalam darah penerima akan
menyerang sel darah merah donor, menyebabkan reaksi aglutinasi
(penggumpalan darah). Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada
organ, pembekuan darah, atau bahkan kematian.
2. Sistem Rh
Sistem penggolongan darah Rh adalah salah satu sistem
penggolongan darah yang penting dalam kedokteran. Sistem ini
didasarkan pada keberadaan atau ketiadaan antigen Rh (khususnya
antigen D) di permukaan eritrosit. Antigen Rh pertama kali ditemukan
pada monyet Rhesus, yang menjadi dasar penamaan sistem ini.
Antigen D adalah antigen yang paling signifikan dalam sistem Rh. Ada
dua tipe individu berdasarkan keberadaan antigen ini:
293