Page 456 - MODUL BIOMEDIK III
P. 456

radiata Tingginya  kadar  estrogen  selama  bagian  terakhir  fase  pra-ovulasi
                                  .

                          memberikan  efek  positive  feedback pada  sel-sel  yang  mensekresikan  LH
                          (Luteinizing  Hormone)  dan  hormon  pelepas  gonadotropin  (GnRH),  yang

                          kemudian menyebabkan ovulasi. Fase ini menunjukkan bahwa sel telur siap

                          dibuahi.































                                Gambar 16.21 Fase Ovulasi pada Siklus Menstruasi; (1) Tingginya kadar
                                 estrogen menstimulasi pengeluaran hormon GnRH dan LH (positive
                                  feedback   (2) GnRH menstimulasi lebih banyak FSH dan LH (3) LH
                                            mempengaruhi sel ovum dalam proses ovulasi
                                                       (Derrickson & Tortora, 2022)

                      d.  Fase Sekretori

                               Setelah ovulasi, sel yang melapisi folikel ovarium distimulasi oleh LH untuk

                           berkembang menjadi korpus  luteum yang menghasilkan progesteron dan

                           sedikit  estrogen.  Di  bawah  pengaruh  progesteron,  endometrium  menjadi
                           edema dan kelenjar sekresi semakin banyak menyekresi jumlah cairan mukus.

                           Hal ini juga menjadi pendukung fisiologi sagar dapat membantu jalan masuk

                           sel sperma melalui uterus (rahim) ke tuba fallopi jika terjadi fertilisasi.

                               Ovum yang telah matang dan dikeluarkan ke tuba fallopi dapat bertahan
                           hidup  dalam  waktu  yang  singkat  setelah  ovulasi  (maksimal  ±  8  jam).  Sel





                                                                                                        445
   451   452   453   454   455   456   457   458   459   460   461