Page 29 - MERAKI KEHIDUPAN_Sukadi_Neat
P. 29
membersihkan benda-benda pusaka. Ia sedang memandikan
keris dan tombak peninggalan nenek moyangnya. Benda
pusaka itu selalu dijaga dan dirawatnya, dipundi-pundi
sebagai jimat keramat, layaknya benda yang bisa memberikan
kekuatan dan perlindungan. Ia juga penerima jasa
membersihkan pusaka terkenal sampai luar desa, bahkan
banyak orang dari kota datang ke rumahnya untuk
memandikan benda pusaka. Mereka para pengusaha,
direktur bahkan dari kalangan pejabat. Saat bulan Asyura,
menjadi bulan rejeki buatnya.
Usai memandikan keris milik orang luar kota, Pak Dhe
Koco tetiba kakinya kaku, tak bisa bergerak, apalagi berjalan.
Dibawa ke dokter dan minum obat, belum juga sembuh.
Keadaan ini membuatnya linglung. Semakin hari sakitnya
tidak kunjung sembuh, malah tambah parah. Ia hanya bisa
duduk, itupun harus dibantu cucunya. Para tetangga tidak
ada yang menjenguk, karena di mata warga, ia sebagai orang
yang angkuh. Saat Pak Dhe Koco terlelap, bermimpi didatangi
seorang berjubah putih memberi segelas air. "Minumlah air
putih ini, dengan membaca basmalah lalu ucapkan istigfar."
Pak Dhe Koco menerima gelas yang berisi air putih menuruti
apa yang dikatakan orang itu. Alhamdulillah, keesokan
harinya, Pak Dhe Koco sudah bisa berjalan membeli sayur
depan rumah.
Meraki Kehidupan | 19