Page 379 - Gabungan
P. 379
"Kenapa kamu selalu menyangkutkanku?" Yenni mencubit lengan
Hana Budiman.
"Kalau tidak bersamanya, mau bersama siapa lagi?" Hana
Budiman balas bercanda.
Dalam gelak tawa dua gadis itu, Su Wen Bin tersenyum. Sambil
berjalan, ia membantu Bai Datou:
"Pak Bai, mau naik mobilku?"
"Baik!" Bai Datou menjawab dengan gembira, lalu menoleh ke
Untung Budiman, "Paman Untung, kamu bawa Yati pulang dulu
dengan mobil!"
"Siap!"
Su Wenbin dan Bai Datou masuk ke mobil. Karena ada seorang
tua di dalam mobil, suara Hana Budiman dan Yenni menjadi lebih
pelan. Bai Datou memandang Su Wenbin yang berkonsentrasi
menyetir, sambil berpikir bagaimana nanti ia akan berbicara
dengannya. Sejak beberapa hari lalu, saat melihat penampilan Su
Wenbin di berita televisi, sosok pemuda itu telah memenuhi hatinya.
Di acara jamuan tadi, Bai Datou hampir tidak melepas pandangannya
dari Su Wenbin. Di meja makan, Su Wenbin dengan sopan terus
menuangkan minum dan menyajikan hidangan kepada para senior,
seolah ada ikatan khusus dengannya! Saat melihat Su Wenbin berdiri
di panggung, disambut sorak dan pujian tamu-tamu, Bai Datou sendiri
379

