Page 380 - Gabungan
P. 380
merasa bangga dan terinspirasi oleh pemuda ini! Ia membayangkan
Su Wenbin adalah "Wenjie"—hanya Wenjie yang bisa begitu luar
biasa.
Semakin dipikir, semakin bersemangat hati Bai Datou. Apakah
impiannya selama puluhan tahun akan terwujud? Jika benar demikian,
sungguh Tuhan tidak menyia-nyiakan usaha orang yang bersungguh-
sungguh! Bai Datou memandang Su Wenbin, seolah ingin
mengatakan sesuatu. Perasaan gembira dan harapannya membuat
orang tua ini sedikit gelisah. Tanpa sadar, ia memegang lengan Su
Wenbin yang sedang memegang kemudi. Su Wenbin menoleh dan
tersenyum padanya. Bai Datou tiba-tiba menyadari
ketidaklazimannya dan buru-buru menutupinya dengan berkata:
"Oh, belok kanan di depan, tidak jauh lagi rumahku."
Sesampainya di rumah, Bai Datou mempersilakan Su Wenbin
duduk. Untung Budiman dan Yati sudah tiba lebih dulu. Yati
menyuguhkan teh dan kue untuk tamu-tamu. Hana Budiman
mengambilnya dari tangan ibu angkatnya dan meletakkannya di meja
kecil di depan Su Wenbin:
"Di sini, anggap saja seperti rumah sendiri, Tuan Su tidak perlu
sungkan!" kata Bai Datou. Ia berpikir bagaimana cara membuka topik
pembicaraan. Setelah diam sejenak, Bai Datou bertanya:
"Keluarga Tuan Su asalnya dari Hong Kong?"
380

