Page 381 - Gabungan
P. 381

"Bisa dibilang iya, bisa juga tidak. Aku lahir di Hong Kong. Tapi


            ibuku orang Nanyang."


                "Orang  Nanyang?"  Bai  Datou  tak  bisa  menahan  diri  untuk


            mengulangi.


                "Menurut  ibuku,  kakek  dari  pihak  ibu  adalah  orang  Tionghoa,


            nenek dari pihak ibu orang Nanyang."


                "Oh?"  Hati  Bai  Datou  bergetar,  hampir  berseru  pelan.  Jangan-


            jangan ini dia? Lani yang selalu ia rindukan? Ia buru-buru bertanya:


                "Kamu punya berapa saudara?"


                "Oh,  aku  tidak  punya  saudara  laki-laki."  Su  Wenbin  menjawab


            tenang.


                "Ayahmu?"


                "Ayah?..." Su Wenbin terdiam.

                Ia  teringat  saat  kecil,  ketika  ia  bertanya  kepada  ibunya  tentang


            ayahnya,  ibunya  selalu  menangis.  Suatu  kali,  Su  Wenbin  diejek


            teman-temannya, dan ia kembali bertanya pada ibunya.


                "Ibu! Di mana ayah?" Su Wenbin memegang tangan ibunya, "Aku


            ingin  ayah! Aku  ingin  ayah!  Kalau  punya  ayah,  mereka  tidak  akan


            bilang aku anak haram, tidak akan bilang ibu perempuan nakal!"


                Mendengar kata-kata Su Wenbin, bibir ibunya gemetar, tak bisa


            bicara. Matanya menatap kosong ke arah anaknya, perlahan kakinya


            tak kuat menahan tubuh, dan ia terjatuh lemas di lantai.

                                                           381
   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386