Page 476 - Gabungan
P. 476

"Dia dia, kamu kamu, jangan disamakan! Siapa yang tidak tahu


            bahwa engkau adalah orang baik, Paman Untung?" kata Bai Wenhao.


                Bai  Datou  melirik  jam  dinding—sudah  pukul  lima  tiga  puluh.  Ia


            segera  menyuruh  Bai  Wenhao:  "Wenhao!  Kalian  belum  mandi?


            Malam ini, Dingding dan Dangdang harus ikut! Dengan dua ‘buah hati’


            itu duduk di samping, acara makan pasti jadi lebih seru!"


                "Pasti kami bawa, Ayah! Paman Untung, kami pamit dulu!"* Bai


            Wenhao dan Maria pun pulang.


                Bai Datou masuk ke kamarnya. Rapat keluarga siang tadi berjalan


            sukses, dan ia akhirnya bisa tenang. Ia kembali memandangi foto-


            foto anggota keluarganya, lalu pergi mandi. Siraman air dingin terasa


            begitu  menyegarkan.  Usai  mandi,  ia  berdiri  di  depan  cermin—


            wajahnya  berseri-seri  bagai  diterpa  kabar  gembira,  apalagi

            rambutnya baru dipotong dua hari lalu. Ia sendiri merasa tampak lebih


            muda  dari  biasanya.  Perlahan,  ia  berjalan  mendekati  dua  patung


            marmer  itu,  mengelus  patung  Zhou  Yinmei,  lalu  patung  Lani.  Ia


            yakin—dengan alasan dan keyakinan penuh—bahwa ibu Su Wenbin


            pastilah Lani! Besok siang, ia akan bertemu Lani. Cincin berlian untuk


            Lani sudah siap. Ia menghitung: tinggal 20 jam lagi! Meski tadi Zhou


            Youliang menduga ada kabar gembira, tapi ia pasti tak menyangka


            bahwa perjalanan ini khusus untuk menemui Lani! Kebahagiaan ini,


            untuk sementara, hanya bisa ia simpan sendiri. Saat memikirkan ini,

                                                           476
   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480   481