Page 613 - Gabungan
P. 613

lebih awal!" protes Bai Wenxiong.


                "Saat mengantar ke bandara, kuduga pasti ada kabar gembira—


            wajah menantuku begitu berseri. Ternyata rencana sudah disiapkan


            sebelum berangkat," kata Zhou Faliang.


                "Bagaimana Ayah menemukan petunjuknya?" tanya Bai Wenhao.


                "Bukankah dimulai dari teleponmu itu?!" sahut Bai Datou.


                "Teleponku?" Bai Wenhao penasaran.


                Bai  Datou  pun  bercerita  dengan  penuh  warna:  dari  melihat


            cuplikan Su Wenbin di TV setelah telepon putranya, mengundangnya


            ke rumah seusai jamuan Pak Li, percakapan mereka, membaca garis


            tangan, hingga rencana ke Hong Kong—semua digambarkan hidup.


                "Malam itu juga aku simpulkan: Insinyur Kepala Su Wenbin adalah


            putra bungsuku. Tapi itu baru asumsiku, perlu pembuktian di Hong

            Kong. Semalaman aku terkenang masa lalu, tak bisa tidur. Paginya


            kukabarkan pada Pak dan Bu Untung Budiman: ‘Aku melihat jelas


            putraku Bai Wenjie, persis seperti Insinyur Kepala Su Wenbin!’ Pasti


            mereka mengira aku mengigau!"


                "Benar sekali!" Yati tersenyum.


                "Aku ingat bilang pada Yati: ‘Kasihan Tuan Bai, dia mabuk!’" kata


            Untung Budiman.


                Bai Datou terkekeh: "Saat itu hanya aku yang tahu! Bahkan Su


            Wenbin sendiri tidak tahu. Di bandara Hong Kong, dia masih bertanya:

                                                           613
   608   609   610   611   612   613   614   615   616   617   618