Page 11 - PAK 7.8
P. 11

Hukuman    seyogyanya  diberikan  jika  cara-cara  pendisiplinan  lainnya
                     tidak berhasil. Hukuman memberitahu pada anak mengenai perilaku apa yang

                     tidak  diinginkan,  tetapi  belum  tentu menjelaskan  perilaku yang  bagaimana
                     yang  diinginkan.  Sedangkan  persyaratan  dalam  penanaman  disiplin  adalah
                     bahwa anak-anak harus tahu betul perilaku apa yang dapat diterima. Dalam
                     menegakkan disiplin hendaknya pendidik dapat menggunakan cara-cara yang
                     membentuk konsep diri yang positif dan realistis pada anak.

                         Mengacu pada pernyataan tersebut, guru hendaknya tidak terlalu mudah
                     dan sering menjatuhkan hukuman pada peserta didik. Karena peserta didik
                     yang terlalu  sering dihukum  pada  akhirnya  akan melahirkan konsep   diri

                     negatif dalam dirinya atau akan melawan dengan berbagai acara. Hukuman
                     merupakan cara terakhir yang dipakai untuk menegakkan disiplin.
                         Jika penegakan disiplin dilakukan dalam perspektif iman Kristen, maka
                     ada tahap-tahap yang harus dilalui; ditegur dibawah empat mata, kemudian
                     yang kedua   kalinya  bersama  guru  BP,  lalu  ditegur  sekali lagi,  barulah

                     dijatuhkan hukuman yang mendidik bukan untuk menyakiti dan membuat
                     peserta  didik  ketakutan.  Dalam  penegakan disiplin,  sebaiknya  dari dalam
                     diri peserta didik tumbuh keengganan untuk melanggar disiplin ketimbang

                     “ketakutan” yang bersifat paksaan belaka.
                         Dalam   diri siswa   haruslah  tumbuh   keinginan yang kuat      untuk
                     melaksanakan aturan dan disiplin demi pembentukan karakter dirinya juga
                     demi kepentingan bersama    sebagai komunitas.  Disiplin dibuat  supaya  hak
                     tiap  orang terpenuhi dan dapat   menjalankan aktivitas  dengan baik   dan

                     lancar.

                     H.  Disiplin yang Seimbang

                     Sekolah   harus  menyeimbangkan antara      hukuman dan penghargaan.
                     Misalnya,  jika  peserta  didik  terlambat  diberi hukuman tetapi jika  mereka
                     berprestasi, mereka dapat memperoleh reward. Jadi, untuk setiap ketatatan
                     dan prestasi,  peserta  didik  diberi reward  tetapi untuk  setiap  pelanggaran,

                     peserta  didik  diberi sanksi.  Disiplin di sekolah  tentu  beda  dengan disiplin
                     militer  yang keras.  Artinya,  aspek  pengampunan harus  diberlakukan dan
                     dilihat  dari besar-kecilnya  pelanggaran.  Sedapat  mungkin sekolah  tidak


                                                   Bab VIII Disiplin di Rumah dan di Sekolah  99
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16