Page 133 - E-Modul Sel (PBL) - Linda Safitri
P. 133
a
d
u
h
e
l
o
m
d
g
n
i
r
e
p
h
n
a
r
s
r
o
p
t
o
r
P
t
n
i
e
a
D
i
f
2
.
2. Difusi yang dipermudah oleh Protein transpor
i
y
u
s
Protein transpor memiliki sifat seperti enzim, yaitu bersifat spesifik
terhadap zat dan tempat pengikatan molekul yang diangkutnya. Protein
transpor dapat berubah bentuk saat mengikat dan melepas molekul yang
dibawanya. Protein transpor pada membran memudahkan difusi molekul
asam amino dan glukosa. Pada penyakit turunan sistinuria, sel ginjal tidak
memiliki protein yang mentranspor sistein dan asam amino lain sehingga di
dalam sel ginjal terjadi akumulasi asam amino yang kemudian akan
mengkristal menjadi batu ginjal.
Sumber : https://www.pelajaran.co.id/
Gambar : Difusi dipermudah oleh saluran protein dan protein transpor.
c. Osmosis
Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan
dengan konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi yang
lebih tinggi (hipertonik) melalui selaput selektif permeabel. Larutan hipotonik
memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah, sedangkan larutan hipertonik
memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi. Larutan isotonik memiliki
konsentrasi zat terlarut yang sama. Osmosis merupakan difusi air melewati
membran selektif permeabel yang arahnya ditentukan hanya oleh perbedaan
konsentrasi zat terlarut total, bukan banyaknya jenis zat terlarut. Contoh
peristiwa osmosis adalah air laut yang meskipun memiliki beragam jenis zat
terlarut, molekul airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang
konsentrasinya sangat tinggi.
E-Modul Berbasis PBL Materi Sel Kelas XI SMA/MA 117