Page 12 - BA XII 3.2 Desa dan kota
P. 12

tersebut  diakibatkan  karena  kondisi  alamnya  yang  bergunung-gunung
                     sehingga pemukiman tidak bisa ditata rapi membentuk pola yang teratur.

                            Sistem perhubungan dan pengangkutan di ketiga lokasi desa tersebut
                     tentu  juga  berbeda.  Keterbatasan  kondisi  fisik  menyebabkan  sistem
                     pengangkutan  di  desa  dataran  tinggi  terbatas.  Tidak  semua  jenis  angkutan
                     bisa mencapai desa yang berlokasi di dataran tinggi. Sementara itu, desa yang
                     terletak di dataran rendah memiliki sistem perhubungan dan pengangkutan
                     yang  lebih  bervariasi.  Hampir  semua  jenis  angkutan  bisa  dengan  mudah
                     mencapai  lokasi  desa  jenis  ini.  Desa  di  daerah  pantai  secara  umum  juga
                     memiliki  sistem  perhubungan  dan  pengangkutan  yang  relatif  lebih  mudah.
                     Selain  transportasi  darat,  transportasi  air  juga  menjadi  alternatif  sistem
                     angkutan di desa yang terletak di daerah pantai. Selain letak desa, kondisi
                     sosial dan perkembangan masyarakat juga turut menentukan pola keruangan
                     serta sistem perhubungan dan pengangkutan di desa.

                            Kegiatan  penduduk  desa  sangat  dipengaruhi  oleh  lingkungan  alam.
                     Kondisi  iklim  suatu  desa  mempengaruhi  pola  hidup  masyarakat  yang
                     menempatinya,  misalnya  cara  berpakaian  dan  jenis  mata  pencahariannya.
                     Penduduk desa yang terletak di daerah beriklim subtropis biasanya bermata
                     pencaharian sebagai peternak. Penduduk di desa di dataran rendah bermata
                     pencaharian  sebagai  peternak.  Penduduk  desa  di  pesisir  pantai  bermata
                     pencaharian sebagai nelayan.

                     a. Struktur Keruangan Desa
                            Tata  ruang  adalah  pola  pemanfaatan  ruang  atau  lahan,  baik
                        direncanakan  maupun  tidak  untuk  dijadikan  tempat  tinggal  dengan
                        memanfaatkan  lingkungannya  demi  kelangsungan  hidup  penduduk.  Pola
                        tata  ruang  suatu  wilayah  akan  berbeda  dengan  pola  tata  ruang  wilayah
                        lainnya.  Pola  tata  ruang  suatu  wilayah  dapat  mencerminkan  tingkat
                        adaptasi  penduduk  terhadap  kondisi  lingkungannya.  Pola  tata  ruang  itu
                        sangat  terkait  dengan  aktivitas  penduduknya,  khususnya  dalam  bidang
                        ekonomi.  Pola  tata  ruang  desa  dapat  dibedakan  menjadi  empat  bentuk,
                        yaitu:
                        1) Bentuk desa linier di dataran rendah
















                                  Pemukiman penduduk di dataran rendah umumnya memanjang
                            sejajar  dengan  rentangan  jalan  raya  yang  menembus  desa  yang
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17