Page 3 - Konsumsi Sarapan Anak Indonesia
P. 3
Perdana & Hardinsyah
PENDAHULUAN METODE
Sarapan penting bagi setiap orang untuk Desain, Tempat, dan Waktu
mengawali aktivitas sepanjang hari. Sarapan adalah Desain penelitian menggunakan desain cross
kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara sectional yang dilakukan pada bulan Juni sampai
bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi se- Agustus 2010. Pengolahan, analisis dan interpre-
bagian (15—30%) kebutuhan gizi harian dalam rang- tasi data untuk penelitian ini dilakukan pada bulan
ka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas (Har- April sampai Desember 2012 di Departemen Gizi
dinsyah 2012). Sarapan bertujuan untuk memenuhi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Per-
kebutuhan zat gizi di pagi hari, sebagai bagian dari tanian Bogor.
pemenuhan gizi seimbang dan bermanfaat dalam
mencegah hipoglikemia, menstabilkan kadar gluko- Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
sa darah, dan mencegah dehidrasi setelah berpuasa Populasi dalam Riskesdas 2010 adalah selu-
sepanjang malam (Gibson & Gunn 2011). ruh rumah tangga biasa yang mewakili 33 provinsi
Sarapan pagi bagi anak sangatlah penting, yang tersebar di 441 kabupaten/kota di seluruh In-
karena waktu sekolah merupakan aktivitas yang donesia. Subjek rumah tangga dan anggota rumah
membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. tangga dalam Riskesdas 2010 dipilih berdasarkan
Sarapan pagi dapat memberikan dampak positif ter- listing Sensus Penduduk tahun 2010 oleh Badan
hadap kehadiran sekolah yang baik, prestasi aka- Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan two
demik, asupan zat gizi, kebugaran dan berat badan stages sampling, yaitu pemilihan subjek dengan dua
yang sehat. Anak yang tidak sarapan akan meng- tahap. Tim Riskesdas 2010 berhasil mengunjungi 2
alami kekurangan energi dan motivasi untuk berak- 798 blok sensus dari 441 kabupaten/kota. Jumlah
tivitas selain itu kekurangan gizi dan kekurangan rumah tangga dari blok sensus tersebut sebanyak
zat gizi mikro dapat memberikan dampak terhadap 69 300 subjek rumah tangga dengan jumlah ang-
keadaan fisik, mental, kesehatan, dan menurunkan gota rumah tangga sebanyak 251 388 anggota. Dari
fungsi kognitif (Mhurchu et al. 2010). 441 kabupaten/kota tersebut diperoleh 50 711 anak
Sarapan terbukti dapat meningkatkan ke- berusia 3—12 tahun. Kriteria inklusi subjek yang di-
mampuan belajar dan stamina anak (Gibson & Gunn gunakan dalam penelitian ini adalah subjek berusia
2011). Dalam jangka panjang, sarapan bermanfaat 3—12 tahun dalam kondisi sehat, kondisi konsumsi
untuk mencegah kegemukan karena kebiasaan sara- harian normal, yaitu tidak sedang diet, sakit, puasa
pan menanamkan pola makan yang baik (Kral et al. atau dalam acara hajatan. Kriteria eksklusi subjek
2011). Selain itu dengan kebiasaan sarapan juga da- yang digunakan adalah diluar kriteria inklusi seperti
pat membantu pengaturan berat badan bagi para kondisi fisiologis hamil. Proses cleaning selanjutnya
penderita obesitas (Schusdziarra et al. 2011). Mo- dilakukan terhadap subjek yang memiliki asupan
rales et al. 2011 menyatakan kelebihan berat badan energi <0.3 atau >3 kali dari energi basal, subjek
dan obesitas dapat dihindari dengan mengurangi dengan tingkat kecukupan zat gizi >400%, dan IMT/U
asupan energi dari sarapan dan tetap makan secara subjek <-4.0. Cleaning data juga dilakukan untuk
teratur dengan asupan energi dan zat gizi yang nor- data berat badan, tinggi badan, dan konsumsi pa-
mal. Kebiasaan tidak sarapan berisiko meningkat- ngan yang tidak lengkap. Sehingga total subjek yang
kan lingkar pinggang, kadar total kolesterol darah, digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 437
dan kadar kolesterol jahat atau LDL (Smith et al. anak (79.7%), dengan 20 659 anak laki-laki dan 19
2010). 778 anak perempuan.
Data dan penelitian tentang sarapan dan per-
masalahannya yang ada di Indonesia saat ini masih Jenis dan Cara Pengumpulan Data
didasarkan pada data skala kecil dan belum pernah Data yang digunakan dalam penelitian ini se-
ada data berskala nasional yang mengungkap ten- luruhnya merupakan data sekunder dari Riskesdas
tang masalah jenis, jumlah, dan mutu gizi makanan 2010, termasuk data konsumsi zat gizi yang telah
dan minuman yang dikonsumsi saat sarapan serta dihitung tim Riskedas 2010 berdasarkan Nutrisurvey.
peranannya terhadap kebutuhan energi harian anak. Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis data karakteristik individu (daerah, usia, jenis ke-
jenis, jumlah, dan mutu gizi konsumsi sarapan anak lamin, pendidikan, dan status hamil), karakteristik
Indonesia usia 3—12 tahun. Tujuan khusus penelitian keluarga (pendidikan ayah, pendidikan ibu, peker-
ini adalah menganalisis jenis dan jumlah makanan jaan ayah, dan pekerjaan ibu), antropometri (berat
dan minuman yang dikonsumsi sebagai sarapan, badan dan tinggi badan), konsumsi pangan (jumlah
menganalisis kontribusi energi sarapan terhadap pe- pangan, jenis pangan, dan waktu makan), status
menuhan kebutuhan energi, dan menganalisis mutu ekonomi tumah tangga (kuintil), asupan zat gizi
gizi konsumsi sarapan anak Indonesia usia 3—5 tahun makro dan mineral, dan asupan vitamin.
dan 6—12 tahun.
40 JGP, Volume 8, Nomor 1, Maret 2013