Page 142 - 37 Masalah Populer
P. 142
MASALAH KE-19: SHALAT DI MASJID ADA KUBUR.
Perlu dibedakan antara:
Menjadikan kubur sebagai masjid.
Shalat ke arah kubur.
Shalat di masjid yang ada kubur di sekitarnya.
Ketiga pembahasan ini tidak sama, tidak dapat disatukan, karena akan mengacaukan hukum yang
dihasilkan.
Hadits: Larangan Menjadikan Kubur Sebagai Masjid.
ُ
َ
ْ
ُ
ِ
ُ
ِ
ِ
َدجاَسَ م ْ مهِئاَيبْنأ َ روُبق اوذَخَّتا ى َ راَصَّنلا َ و َدوُهَيلا َّ اللّ َنَعَل
“Allah Swt melaknat orang Yahudi dan Nashrani karena telah menjadikan kubur nabi-nabi
mereka sebagai tempat ibadah”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Apakah makna hadits ini: tidak boleh shalat di masjid yang ada kubur?
Pendapat Imam Abu al-Hasan as-Sindi:
امأ دجاسم روبقلا كلت مهذاختا نم مهئايبنأ روبقب ىراصنلاو دوهيلا انص ام هربقب اوعنصي نأ هتمأ رذحي نأ كلذب هدارمو
ريغ اكربت حلاص راوج يف دجسم ذاختا درجمو ليق ا هوحن ةلاصلا يف نوهجوتي ةلبق اهلعجب وأ اهل اميظعت اهيلإ دوجسلاب
عونمم
Yang dimaksudkan Rasulullah Saw dengan itu, ia memperingatkan ummatnya agar tidak
melakukan terhadap kuburnya seperti yang dilakukan orang-orang Yahudi dan Nasrani terhadap
kubur para nabi mereka, mereka telah menjadikan kubur nabi-nabi mereka sebagai tempat sujud,
apakah dengan bersujud ke kubur karena mengagungkan kubur atau menjadikan kubur sebagai
arah dalam ibadah, atau sejenisnya. Ada pendapat yang mengatakan: hanya sekedar membangun
masjid di samping kubur orang shalih untuk mengambil berkah tidak dilarang 208 .
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani Menukil Pendapat Imam al-Baidhawi:
208 Imam Abu al-Hasan as-Sindi, Syarh as-Sindi ‘Ala an-Nasa’i, juz.II (Heleb: Maktab al-Mathbu’at al-
Islamiyyah), hal.41.
142