Page 163 - 37 Masalah Populer
P. 163
Jika ia sudah bersalaman sebelum shalat, )kemudian ia ulang lagi setelah shalat(, maka itu mubah
(boleh), sebagaimana yang telah kami sebutkan.
Jika ia bersalaman dengan seseorang setelah shalat, orang tersebut belum bersalaman dengannya
saat bertemu sebelum shalat, maka bersalaman itu sunnah menurut ijma’ berdasarkan hadits-
hadits shahih tentang itu.
ةنسلا لصأ نع كلذ رخي لا لاوحلأا ضعب يف اهيلع اوظف اح مهنوكو ةنس ةحفاصملا لصأو
Asal bersalaman itu sunnah. Bahwa ada orang-orang yang bersalaman pada waktu-waktu tertentu
(misalnya setelah selesai shalat), maka itu tidak mengeluarkannya dari asal Sunnah 236 .
Pendapat Imam ath-Thahawi:
يقل لك دنعو اهلك ةلاصلا بقع ةنس يهف ةحفاصملا
Bersalaman itu sunnah dilakukan setelah selesai semua shalat dan di setiap pertemuan 237 .
236
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari, juz.XI (Beirut: Dar al-
Ma’rifah, 1379H), hal.55.
237 Imam Ahmad bin Muhammad bin Ismail ath-Thahawi, Hasyiyah ‘ala Maraqi al-Falah Syarh Nur al-
Idhah, (Mesir: al-Mathba’ah al-Kubra al-Amiriyyah, 1318H), hal.345.
163