Page 20 - 37 Masalah Populer
P. 20

مث  ضرلأا  ىلع  هيدي  عضي  مث  لاوأ  هيتبكر  ىلع   دجسي
                اذإف  عورشملا  وه  اذه  ضرلأا  ىلع  اضيأ  هتهبج  عضي
                عورشملا وه اذه ضهني مث هيدي مث لاوأ ههجو عفر عفر
                وهو ملسو هيلع الله ىلص يبنلا نع ةنسلا هب تءاج يذلا
                : ةريره يبأ ثيدح يف هلوق امأو ، نيثيدحلا نيب عمجلا
                امك بلاقنا هنأ ملعأ اللهو رهاظلاف هيت بكر لبق هيدي عضيلو
                عضي  نأ  باوصلا  امنإ  الله  همحر  ميقلا  نبا  كلذ  ركذ
                قفتي ىتحو هلوأ ثيدحلا رخآ قفاوي ىتح هيدي لبق هيتبكر
                            هانعم يف ءاج امو رجح نب لئاو ثيدح عم
               Masalah  ini  menjadi  polemik  di  kalangan
               banyak      ulama,     sebagian    mereka
               mengatakan:  meletakkan  kedua  tangan
               sebelum     lutut,   sebagian   yang   lain
               mengatakan: meletakkan dua lutut sebelum
               kedua tangan, inilah yang berbeda dengan
               turunnya unta, karena ketika unta turun ia
               memulai  dengan  kedua  tangannya  (kaki
               depannya),  jika  seorang  mu’min  memulai
               turun dengan kedua lututnya, maka ia telah
               berbeda  dengan  unta,  ini  yang  sesuai
               dengan     hadits    Wa’il     bin    Hujr
               (mendahulukan  lutut  daripada  tangan),
               inilah  yang  benar;  sujud  dengan  cara
               mendahulukan  kedua  lutut  terlebih
               dahulu,  kemudian  meletakkan  kedua
               tangan     di   atas    lantai,   kemudian
               menempelkan      kening,    inilah    yang
               disyariatkan.  Ketika  bangun  dari  sujud,
               mengangkat     kepala    terlebih   dahulu,
               kemudian kedua tangan, kemudian bangun,
               inilah  yang  disyariatkan  menurut  Sunnah
               dari Rasulullah Saw, kombinasi antara dua
               hadits.  Adapun  ucapan  Abu  Hurairah:
               “Hendaklah  meletakkan  kedua  tangan
               sebelum  lutut,  zahirnya  –wallahu  a’lam-
               terjadi  pembalikan  kalimat,  sebagaimana
               yang  disebutkan  Ibnu  al-Qayyim  –
               rahimahullah-.  Yang  benar:  meletakkan
               kedua lutut sebelum kedua tangan, agar
               akhir  hadits  sesuai  dengan  awalnya,  agar



                                                             20
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25