Page 69 - E-Modul Ekonomi Kelas 11 Semester 2 Bagian 1
P. 69
Back to Peta Konsep
b) Objek pajak kehutanan sebesar 40%.
c) Objek pajak pertambangan sebesar 40%.
d) Untuk PBB daerah tidak ada NJKP.
Rumus menghitung PBB pusat: 0,5% x NJKP x (NJOP – NJOP-TKP)
Rumus menghitung PBB daerah: 0,3% (maksimal) x (NJOP – NJOP-TKP)
Contoh penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB):
Bapak Fadli memiliki tanah di kota Medan seluas 500 m yang didirikan bangunan
2
seluas 450 m . NJOP tanah sebesar Rp1.200.000,00 per m dan NJOP bangunan
2
2
sebesar Rp2.500.000 per m . Jika diketahui NJOP-TKP kota Medan sebesar
2
RP11.000.000,00 tentukan PBB terutang Bapak Fadli.
Perhitungan PBB terutang:
PBB tersebut merupakan PBB daerah (perdesaan dan perkotaan) sehingga
menggunakan tariff 0,3% dan tidak memasukan NJKP dalam perhitungan.
NJOP tanah 500 m x Rp1.200.000,00 = 600.000.000
2
2
NJOP bangunan 450 m x Rp2.500.000,00 = 1.125.000.000
NJOP tanah dan bangunan = 1.725.000.000
NJOP tidak kena pajak = 11.000.000
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = 1.714.000.000
PBB terutang 0,3% x 1.714.000.000 = 5.142.000
Jadi, pajak yang harus dibayar Bapak Fadli dalam satu tahun sebesar
RP5.142.000,00.
E-Modul Ekonomi kelas XI
61