Page 64 - E-Modul Ekonomi Kelas 11 Semester 2 Bagian 1
P. 64
Back to Peta Konsep
Saudara kandung dan saudara ipar yang menjadi tanggungan wajib
pajak tidak memperoleh tambahan pengurangan PTKP. Saudara dari
ayah/ibu tidak termasuk dalam pengertian keluarga sedarah dan keluarga
semenda dalam garis keturunan lurus.
d) Tambahan untuk penghasilan istri yang digabung dengan penghasilan suami
sebesar Rp54.000.000,00.
Contoh penghasilan tidak kena pajak (PTKP) sesuai tanggungan adalah
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 8 PTKP Sesuai Daftar Tanggungan
TK/0 Rp54.000.000,00
TK/1 Rp58.500.000,00 Rp54.000.000,00 + Rp4.500.000,00
TK/2 Rp63.000.000,00 Rp54.000.000,00 + (2 x Rp4.500.000,00)
K.0 Rp58.500.000,00 Rp54.000.000,00 + Rp4.500.000,00
K/1 Rp63.000.000,00 Rp58.500.000,00 + Rp4.500.000,00
K/2 Rp67.500.000,00 Rp58.500.000,00 + (2 x Rp4.500.000,00)
K/1/0 Rp112.500.000,00 Rp108.000.000,00 + Rp4.500.000,00
K/1/1 Rp117.000.000,00 Rp112.500.000,00 + Rp4.500.000,00
Sumber: Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 101/PMK.010/2016 tentang Penyesuaian Besarnya
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Keterangan:
TK/O berarti status tidak kawin dan tidak mempunyai keluarga.
TK/1 berarti status tidak kawin, tetapi mempunya tanggungan sebanyak satu
orang.
K/0 berarti status kawin dan tidak mempunya tanggungan keluarga.
K/1 berarti status kawin dan mempunyai satu tanggungan keluarga.
K/1/1 berarti status kawin dan penghasilan digabung dengan istri serta
mempunyai tanggungan sebanyak 1 orang
Dalam PPh pasal 21 disebutkan biaya pengurangan penghasilan bruto
terdiri atas biaya jabatan, biaya pension dan penghasilan tidak kena pajak (PTKP).
Besar biaya jabatan adalah 5% dari penghasilan bruto atau setinggi-tingginya
Rp500.000,00 per bulan atau Rp6.000.000,00 per tahun. Selain biaya jabatan,
komponen pengurang pajak penghasilan lain adalah dana iuran pension
(tunjangan hati tua/THT). Besar iuran dana pension ditetapkan 5% dari
penghasilan kotor atau setinggi-tingginya Rp200.000,00 per bulan atau
Rp2.400.000,00 per tahun.
E-Modul Ekonomi kelas XI
56