Page 51 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 51
dan Malaysia pada peringkat 26. kurikulum pembelajaran di
Pemeringkatan ini menggunakan 42 sekolah- sekolah seperti di
indikator dalam 8 pilar yang Tiongkok, juga telah
menggambarkan posisi kecerdasan mengintegrasikan target capaian
artifisial pada setiap negara sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan
preferensi pengguna, identifikasi indikator siswa terhadap penguasaan bidang
nasional utama untuk memandu teknologi, termasuk koding dan
pengambilan kebijakan, dan menyoroti KA. Kurikulum
kecerdasan artifisial baik di negara maju dirancang khusus untuk berbagai
dan negara berkembang tingkat pendidikan, mulai dari
(https://hai.stanford.edu, Nov 21, 2024). sekolah dasar
hingga menengah, dengan fokus
Sementara itu, The Global AI Index pada pemahaman dasar, aplikasi
mengukur negara-negara dalam hal praktis, dan
tingkat investasi, inovasi, dan penerapan etika penggunaannya.
kecerdasan artifisial mengeluarkan Pembelajaran koding dan KA tidak
rangking 83 negara. Pemeringkatan hanya berfokus pada aspek teknis,
tersebut menggunakan 122 indikator yang tetapi juga pada tanggung jawab
dikelompokkan ke dalam tiga pilar etis dalam pengembangan dan
analisis, yaitu implementasi, inovasi, dan penerapannya, seperti yang
investasi. Dalam indeks ini, Indonesia diterapkan di Singapura dan
berada pada peringkat ke 46 Australia.
(https://www.tortoisemedia.com).
Penerapan pembelajaran koding dan KA
Salah satu indikator pada kedua yang sukses diterapkan oleh
pemeringkatan tersebut adalah banyak negara dari jenjang
pendidikan. Pembelajaran koding dan KA pendidikan dasar hingga
serta pemanfaatannya dalam dunia menengah dapat dilihat dari
pendidikan sudah banyak diterapkan di berbagai
banyak negara, seperti Tiongkok, dukungan yang disediakan,
Singapura, India, Korea Selatan, dan baik oleh pemerintah
Australia (lihat penjelasan lebih rinci pada secara mandiri maupun
Bab III). Di beberapa negara ini, strategi melalui
nasional telah dikembangkan untuk kolaborasi/kemitraan
mendorong penguasaan teknologi. Salah dengan
satu upayanya adalah dengan eksternal. Dalam penerapannya,
mengintegrasikan koding dan KA dalam berbagai negara tersebut
sistem pendidikannya. Selain melalui berupaya memastikan adanya
roadmap pendidikan, secara lebih teknis dukungan yang diberikan kepada
sekolah agar siap
mengimplementasikannya, misalnya