Page 93 - E-Module Struktur Atom dan Nanoteknologi - Ekky Juan Danil. S.
P. 93
KEGIATAN
PEMBELAJARAN URAIAN MATERI
B. SINTESIS NANOMATERIAL
A. PENGERTIAN NANOTEKNOLOGI
Secara umum, sintesis nanomaterial dapat dilakukan dengan dua pendekatan. Pendekatan
pertama dilakukan dengan cara memecah partikel yang berukuran besar menjadi partikel yang
memiliki ukuran nanometer. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan top-down. Pendekatan yang
kedua dilakukan dengan cara menyusun atom demi atom atau molekul demi molekul menjadi suatu
ukuran yang kita inginkan. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan bottom-up. Dimana keduanya
dijelaskan secara lebih ringkas dalamgambar dibawah ini.
Gambar 5.1 Perbedaan pendekatan Bottom-up dan Top-Down
Pendekatan top-down merupakan suatu pendekatan dimana material dihancurkan dan
dihaluskan sedemikian rupa sehingga memiliki ukuran nanometer. Pendekatan top-down dapat
dilakukan dengan teknik MA-PM (mechanical alloyingpowder metallurgy) atau MM-PM (mechanical
milling-powder metallurgy). Dalam mekanisme mechanical alloying, material dihancurkan sampai
menjadi bubuk dan dilanjutkan dengan penghalusan butiran partikelnya sampai berukuran puluhan
nanometer. Selanjutnya, bubuk yang telah halus disintesis hingga didapatkan material akhir.
Pendekatan bottom-up merupakan suatu pendekatan dimana material dibuat dengan menyusun dan
mengontrol atom demi atom atau molekul demi molekul sehingga menjadi suatu bahan yang
memenuhi suatu fungsi tertentu yang diinginkan. Sintesis dengan cara bottom-up kemudian
dilakukan dengan mereaksikan berbagai larutan kimia dengan langkah-langkah tertentu yang
spesifik. Pendekatan bottom-up dapat dilakukan dengan berbagai proses diantaranya adalah proses
evaporasi, sputtering, chemical vapour deposition (CVD), dan metal organic chemical vapour
deposition (MOCVD).
KONSEP STRUKTUR ATOM DALAM BAHASAN NANOMATERIAL