Page 259 - JALUR REMPAH
P. 259

erdagangan rempah dalam sejarah Nusantara abad 10 - 16 merupakan
                         geografis historis mata rantai perniagaan antara hulu dan pesisir. Laut
                 Pdan perairan nusantara memiliki peran penting sebagai penghubung
                 jejaring pelayaran dan perniagaan di sepanjang jalur rempah dari Sumatera
                 hingga Papua. Perdagangan rempah ini menghubungkan satu wilayah dengan
                 wilayah lainnya, satu pelabuhan dengan pelabuhan lain. Hal ini tentunya tidak
                 terlepas dari pergerakan orang, komunitas dan  kapal-kapal dari berbagai
                 penjuru yang melintasi perairan nusantara untuk berdagang dan kemudian
                 ditukar dengan rempah-rempah asal nusantara.

                     Dinamika masyarakat jalur rempah ini berupaya menjelaskan pentingnya
                 sungai, selat, laut dan korelasi mata rantai pelayaran dan perniagaan rempah-
                 rempah dan komoditas perairan nusantara. Bagian penting lainnya akibat
                 korelasi pelayaran dan perniagaan rempah adalah kekuasaan, sosial budaya
                 dan keagamaan (Hindu dan Budha) sebagai akibat hubungan antar bangsa. Ini
                 menunjukkan bahwa korelasi pelayaran dan perniagaan rempah-rempah ini
                 melibatkan banyak pihak terkait didalamnya.

                     Paparan tentang dinamika masyarakat  jalur rempah ini diharapkan
                 dapat membangun sebuah pemahaman tentang masyarakat  jalur rempah
                 pada abad ke 10 – 16 dari sisi sejarah sosial rempah-rempah. Dalam konteks
                 geografis historis tentang pelayaran dan perniagaan rempah-rempah ini untuk
                 membangkitkan kesadaran sejarah dan dapat dijadikan referensi dalam melihat
                 peran nusantara dalam berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain sebagai bahan
                 kebijakan dengan adanya wacana Indonesia sebagai poros maritim sehingga
                 mampu membawa kita pada suatu pemahaman dan cara pandang dalam
                 melihat sejarah nusantara khususnya dinamika masyarakat  jalur rempah di
                 Indonesia (konteks Jambi, Pantai Utara Jawa dan Pulau Banda, Maluku).
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264