Page 254 - JALUR REMPAH
P. 254
240 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
tentang organisasi perdagangan atau jaringan perniagaan abad ke-14 antara
Jawa dan “wajib pajak” di 98 daerah di Nusantara, yang keseluruhannya kira-kira
mencakup wilayah Nusantara sekarang. Para wajib pajak itu tersebar di banyak
daerah mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Palembang,
Lampung, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku,
Papua, bahkan hingga Semenanjung Melayu. Jaringan perniagaan antara
Majapahit dan wilayah-wilayah di Nusantara yang terbentuk melalui wajib
pajak ini menunjukkan pula suatu bentuk penguasaan Majapahit atas wilayah-
wilayah itu. Ada sanksi atau hukuman yang diberikan oleh Majapahit jika salah
satu dari wajib pajak itu menolak memberikan upeti kepada Majapahit.
75
Kota-kota di pantai utara Jawa seperti Gresik dan Tuban juga menjadi
tempat perdagangan rempah-rempah. Gresik bersama Jaratan merupakan kota
pelabuhan di mana para pedagang dan berbagai komoditas mengalir tanpa
henti sepanjang tahun. Sejak Kerajaan Srwijaya melemah kekuasaannya atas
wilayah perairan barat Nusantara, peran kota-kota pantai utara Jawa termasuk
Gresik sebagai pelabuhan rempah-rempah meningkat sejak abad ke-14. Lada
asal Jambi dan Sumatera, cengkeh asal Kepulauan Maluku, banda dan fuli
asal Kepulauan Banda, juga kain, beras, ikan asin, gula, dan garam bertemu di
Gresik.
Pasar di Jawa dibagi dalam dua tipe yaitu pasar daerah pantai dan pasar
daerah pedalaman. Pasar pantai terdiri dari dua jenis komoditas yaitu barang-
barang impor yang dibawa oleh kapal-kapal niaga dan barang-barang hasil
produksi lokal baik berupa produk makanan maupun kerajinan. Barang
dagangan yang diperjualbelikan di pasar daerah pantai antara lain garam, terasi,
ikan asin, dendeng ikan, berbagai jenis ikan yaitu ikan kembung, ikan duri, ikan
kakap, ikan tenggri, ikan bawal, ikan selar, ikan pari, ikan gabus, cumi-cumi,
kepiting, udang. Ikan-ikan yang diperdagangkan di pasar itu ditangkap di laut
atau sungai dengan cara menjala, memakai bubu, atau mengail. Selain hasil-
hasil tangkapan laut, pasar-pasar di Jawa juga menjual beberapa jenis palawija
antara lain labu, ubi, talas/keladi, beligo, kacang jelasi, jawawut, terong dan
cabai. Sedangkan rempah-rempah dalam masyarakat Jawa berfungsi sebagai
76
75 Lihat Lombard. Nusa Jawa…Jilid 2, hlm 39-40. Untuk peta tentang wajib pajak pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk ini lihat dalam karya Lombard ini pada halaman 37.
76 Prasasti Pangumulan A yang beragka tahun 825 Saka/903 Masehi menyebutkan jenis-jenis
barang yang dperdagangkan di pasar-pasar di Jawa. Lihat Nastiti. Op.cit, hlm 96-7, 100, 102, 117.