Page 45 - MUTIARA HIKMAH AKHIRAT 3
P. 45
Mutiara Hikmah
Kehidupan Akhirat 3
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub,
dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi
dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka
dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri." (Al Qur’an surat (03) Ali ‘Imran
ayat 84)
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa
yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada
Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya.
Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk
patuh kepada-Nya". (Al Qur’an surat (02) Al Baqarah ayat 136)
Sumber dari Hadits Nabi Muhammad, SAW
Adapun orang yang bahagia itu maka dimudahkanlah mereka melaksanakan amal
yang mendatangkan kebahagiaan, dan adapun orang yang celaka maka
dimudahkanlah mereka melaksanakan amal yang mendatangkan
kecelakaan (pengrusakan) (Hadits Riwayat Al Bukhari)
Sesungguhnya Allah menyatakan keberatannya kepadaku mengampuni orang
yang membunuh orang mukmin. (Imam Ahmad, An Nasai dan Al Hakim)
Sesungguhnya Allah ta ala menjadikanku hamba yang mulia, dan tiadalah aku
jadikaan Nya, seorang hamba yang sombong dan keras kepala (Hadits
Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah)
7. Sebelum Kematiannya, Manusia Harus Bertakwa Versi Allah Harus Mampu
Segera Mohon Ampun, Segera Menahan Amarah, Segera Bersedekah,
Segera Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebaikan. (Al Qur’an surat (03) Ali ‘Imran ayat 133-134)
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya
dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan
tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk
sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran? (Al Qur’an surat (45) Al Jaatsiyah ayat 23)
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?
(Al Qur’an surat (25) Al Furqaan ayat 43)
31