Page 12 - EKOSISTEM LAHAN BASAH
P. 12

EKOSISTEM LAHAN BASAH  E-MODUL

                       Faktor biotik seperti mikroba tanah yang bersifat aerob maupun anaerob yang berguna

                       untuk mendekomposisi bahan-bahan organik (lignin, selulosa, kitin, asam humik dan
                       lain-lain) menjadi mineral tanah (Munawar, 2016).

                            Berdasarkan bahan induknya, gambut dikelaskan (Buckman dan Brady, 1982) yaitu:
                              1.  Gambut endapan, Gambut endapan biasanya tertimbun di dalam air yang relatif

                                  dalam.  Karena  itu  umumnya  terdapat  jelas  di  profil  bagian  bawah.  Meskipun
                                  demikian, kadang-kadang tercampur dengan tipe gambut lainnya jika lebih dekat
                                  dengan permukaan. Gambut ini berciri kompak dan kenyal serta bewarna hijau

                                  tua  jika  masih  dalam  keadaan  aslinya.  Kalau  kering  gambut  ini  menyerap  air
                                  sangat  lambat  dan  bertahan  tetap  dalam  keadaan  sangat  keras  dan  bergumpal.
                                  Gambut  ini  tidak  dikehendaki,  karena  sifat  fisiknya  yang  tidak  cocok  untuk

                                  pertumbuhan tanaman.
                              2.  Gambut berserat; Gambut ini mempunyai kemampuan mengikat air tinggi dan
                                  dapat  menunjukan  berbagai  derajat  dekomposisi.  Gambut  berserat  mungkin

                                  terdapat  dipermukaan  timbunan  bahan  organik  yang  belum  terdekomposisi,
                                  sebagian atau seluruhnya terdapat dalam profil bawah, biasanya terlihat  di atas

                                  endapan.
                              3.  Gambut  kayuan;  Gambut  kayuan  biasanya  terdapat  dipermukaan  timbunan
                                  organik. Gambut ini bewarna coklat atau hitam jika basah, sesuai dengan sifat

                                  humifikasinya. Kemampuan mengikat air rendah, oleh karena itu gambut kayuan
                                  kurang sesuai digunakan untuk persemaian.

                            Menurut Darmawijaya (180) berdasarkan faktor pembentukannya, gambut digolongkan
                       menjadi tiga bagian, yaitu:
                              1.  Gambut ombrogen, Gambut ombrogen  terbentuk  karena pengaruh curah  hujan

                                  yang tinggi, dengan air yang tergenang, tanpa perbedaan musim yang mencolok
                                  dan pada daerah tropika yang lebat dengan curah hujan lebih dari 3000 mm tiap
                                  tahun. Bersifat sangat masam dengan pH 3,0 – 4,5.

                              2.  Gambut topogen; Gambut topogen terbentuk karena pengaruh topografi, berasal
                                  dari tanaman paku-pakuan dan semak belukar dan mempunyai pH yang relatif
                                  tinggi.

                              3.  Gambut pegunungan; Gambut ini terbentuk karena ketinggian tempat gambut, di
                                  daerah  katulistiwa  hanya  terbentuk  di  daerah  pegunungan  dan  iklimnya

                                  menyerupai iklim di daerah sedang dengan vegetasi utamanya Sphagnum.
                            Berdasarkan  tingkat  kematangan  atau  dekomposisinya,  tanah  gambut  dibedakan
                       menjadi tiga, yakni:






                                                                                                        12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17