Page 56 - LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI ETNOSAINS
P. 56
BAB IV
BAB IV 3. Sikap : Mengembangkan sikap kerja ilmiah, konservasi
ANALISIS STRUKTUR SENYAWA keanekaragaman hayati, berpikir secara matematis, berpikir kritis,
kreatif, dan pemecahan masalah.
METABOLIT SEKUNDER DENGAN ALAT
SPEKTROSKOPI C. LANDASAN TEORI
1. Spektroskpi FTIR dan Karakteristik Frekuensi uluran
Gugus Fungsi
Karakterisasi Senyawa Secara Spektroskopi Salah satu teknik
A. DESKRIPSI PEMBELAJARAN yang dapat digunakan dalam penentuan struktur dari suatu senyawa
Pada kegiatan pembelajaran ini akan uj struktur dari ekstrak organik adalah teknik spektroskopi. Teknik spektroskopi ini didasarkan
dari berbagai isolat tanaman hutan tropis Indonesia yaitu Bajakah, pada interaksi antara radiasi elektromagnetik (Fessenden, 1999). Radiasi
Akar Kuning, Taxus Sumtrana, Jenitri, dan Mangrove. Hasil dari uji elektromagnetik tersebut dapat berupa radiasi sinar γ, sianar-X ( X-ray),
struktur dari ekstrak dengan FTIR dianalisis, kemudian temuan ini UV-Vis (ultra ungu-tampak), infra merah (IR), gelombang mikro, dan
disinkronisasikan dari hasil uji Fitokimia, sehingga dapat disimpulkan gelombang radio. Metode spektroskopi yang dipakai dalam pengujian
secara komprehensif. struktur selain IR dapat juga, spektroskopi ultra ungu-tampak (UV-
Vis), Spektroskopi Massa, spektroskopi resonansi magnetik nuklir
(NMR). Spektroskopi UV-Vis biasanya digunakan untuk
B. TUJUAN PEMBELAJARAN mengidentifikasi adanya gugus kromofor (fenolik dan ikatan rangkap),
1. Pengetahuan : spektroskopi IR/FTIR untuk mengidentifikasi adanya gugus
fungsional (hidroksil, aromatik, amina dan karbonil ), spektroskopi
Mahasiswa memiliki pengrtahuan faktual, konseptual, dan NMR ( H dan C), H NMR dan untuk menentukan jumlah dan
1
13
1
prosedural mengenai analisis jumlah komponen, renemen dan lingkungan proton (atom H dalam senyawa), spektroskopi massa (SM)
struktur dari sampel dari ekstrak Bajakah, Akar Kuning, Taxus untuk menentukan struktur molekul berdasarkan fragmen pecahan
Sumatrana, Jenitri, dan Mangrove sebagai tanaman hutan tropis massa,), sedangkan C NMR untuk menentukan jumlah atom karbon
13
Indonesia menggunakan alat Kromatografi Gas-Spektrokopi pada suatu senyawa organik (Sastrohamidjojo, 2007).
Massa (KG-SM) dan FTIR.
Spektroskopi Infra Merah memiliki daerah spektrum antara
2. Keterampilan : spektrum radiasi elektromagnetik cahaya tampak dan spektrum radiasi
-1
a) Mahasiswa terampil melakukan percobaan inkuiri berbasis radio, yakni antara 4000 dan 400 cm . Jika radiasi infra merah
laboratorium untuk membuktikan adanya jumlah komponen, dilewatkan melalui sampel senyawa organik, maka terdapat sejumlah
kadar; serta kandungan serapan gugus fungsional dari metabolit energi yang diserap dan yang ditransmisikan tanpa diserap. Molekul
sekunder tertentu dari sampel ekstrak tanaman hutan tropis di yang menyerap energi infra merah akan mengalami perubahan energi
indonesia, yaitu Bajakah, Taxus Sumatrana, Mangrove, Jenitri, dan vibrasi dan perubahan tingkat energi rotasi sehingga menghasilkan
Akar Kuning. suatu frekuensi yang khas. Karakteristik frekuensi uluran beberapa
b) Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil percobaan jumlah gugus molekul senyawa organnik ditunjukkan pada Tabel 7.
komponen, kadar dan uji struktur pada kegiatan ilmiah melalui
presentasi di depan kelas, seminar atau publikasi ilmiah Jurnal.
42 | Buku Lembar Kerja Mahasiswa Kegiatan Prof. Dr. Sudarmin, M.Si., dkk. | 43
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si., dkk. | 43