Page 37 - Grafis Islam 04-Surauku, Santri, Pesantrenku
P. 37

santri dan kiai juga
                                 turut berperang melawan
                                 penjajahan, yaitu melawan
                                 portugis,  belanda, jepang
                                 hingga tentara sekutu...
                                 mau tahu lebih jelas? simak
                                 penjelasan kakak berikut ini
                                 yaa..






                                      PERLAWANAN ULAMA-SANTRI TERHADAP PENJAJAH







                                            Perjuangan santri dan kiai dalam perang melawan
                                            penjajahan sudah dimulai sejak lama. Marwan Saridjo
                                            (1982) mencatat ada beberapa pejuang santri yang telah
                                            mengusir penjajah. Sebut saja Pati Unus, Trenggono, dan
                                            Fatahillah yang berjuang mengusir Portugis pada abad
                                            ke-15. Selain itu ada pula Imam Bonjol, Antasari, Cik Ditiro,
                                            Sultan Agung dan Pattimura.







                                                         MELAWAN PORTUGIS




                                                   PATI UNUS
                                              1


                                                   Pada abad ke-16, bangsa Portugis berlayar
                                                   ke Nusantara, kemudian menguasai
                                                   perdagangan dan pelayaran Nusantara.
             Literasi Nasional                     Bangsa Portugis juga saat itu kurang
                                                   Awalnya mereka menguasai Maluku.

                                                   bersahabat dengan orang Islam di
                                                   Nusantara.

                                                   Pada tahun 1511, bandar Malaka jatuh ke
          24                                       tangan Portugis. Aceh, Palembang, dan
                                                   Demak tidak lagi bisa mengirim barang-
                                                   barang dengan bebas ke Malaka, membuat
                                                   lesu perdagangan. Saat itulah Pati Unus
                                                   mulai bergerak melawan bangsa Portugis.
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42