Page 5 - Buletin Sumbu Pakarti Bulan September
P. 5

Projet SD Bandut                                             MEMBUAT




     ceritanya,  sambil  ia  menggerakkan  tangannya MEDIA AJAR


     "Ihihihihi"Teriak  Raisa  sebelum  melanjutkan


     yang  bersarungkan  boneka.  Teman-teman
     langsung  teriak  "hiiiii"  sambil  mundur  beberapa
     langkah.  Raisa  sedang  bercerita  menggunakan

     media  yaitu  boneka  tangan.  Ia  menceritakan
     seekor  ulat  yang  ingin  sekali  bisa  terbang.  Ulat
     tersebut kagum sekali melihat capung yang bisa

     melayang di udara, sedangkan dirinya hanya bisa
     menempel pada ranting daun dan pohon, tidak
     bisa terbang. Ulat mulai putus asa. Tetapi suatu
     hari  ulat  merasa  aneh  dgn  tubuhnya  yang
     berubah  menjadi  kepompong.  Raisa  terus

     bercerita sampai ulat tersebut menjadi kupu kupu
     yang  indah.  Teman-teman  sesekali  melihat  ke
     arah buku yang dibaca oleh Raisa dan ke arah

     tangan  Raisa  yang  terus  bergerak-gerak.  Anak-
     anak  menikmati  media  belajar  yang  baru  saja
     kami  buat,  boneka  tangan.  Sebelum  proses
     belajar dengan media ini, anak-anak kelas 4 di
     SD Bandut Sedayu penasaran dengan alat-alat

     yang dibawa oleh kak Dore dan Kak Bagus.






                                                                   Ada  kain  flanel,  pernak-pernik  seperti  mata,
                                                                   benang  dan  jarum  jahit,  lem  tembak,  dan  pola
                                                                   gambar  seperti  boneka.  Di  awali  dengan
                                                                   memotong  kain  sepanjang  tangan,  langkah
                                                                   berikutnya  membuat  siluet  dan  memotongnya
                                                                   sesuai    pola   gambar     boneka.     Anak-anak
                                                                   kemudian menghiasi tampilan depan bonekanya
                                                                   masing-masing.  Pada  proses  ini  anak-anak
                                                                   belajar  mengantri  ketika  memakai  lem  tembak
                                                                   yang hanya 1. Sembari menunggu antrian, yang

                                                                   lain  memilih  mengkreasikan  bentuk  wajah  dari
                                                                   boneka  tangannya.  Berkali-kali  diubah  sampai
                                                                   menemukan kreasi yang paling d disukai
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10